Minggu, 31 Oktober 2010

Saya Pengen Seperti Beliau

Saya teringat sosok yang sangat hebat, Beliau memberikan inspirasi hidup yang sangat berarti buat saya. Seorang teknokrat yang sangat disegani di dunia, seorang BJ Habibie. Bukan karena dia seorang jenius yang menjadikan saya sangat memuja dirinya, bukan karena dirinya mantan presiden RI yang membuat saya sangat mengagumi beliau, kehidupannya sebagai manusia biasa yang membuat saya tergila-gila pada sosok yang satu ini. Saya kurang tahu track record seorang BJ Habibie dalam perjalanan karirnya di bidang teknologi, namun di sisi lain beliau seorang suami dan bapak bagi keluarganya. Seorang BJ Habibie sangat mencintai keluarganya, cara beliau mencintai keluarganya yang menjadikan saya tetap menjaga dan tak takut untuk bermimpi. Saya pernah menonton beliau menjadi bintang tamu di sebuah acara talk show yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta. Di acara tersebut beliau dengan bangga dan penuh kebahagiaan menceritakan tentang kehidupan keluarganya. Semangatnya begitu menggelora saat berbagi kisah, apalagi saat dia bercerita tentang istri yang sangat dicintainya. Hasri Ainun Habibie yang dengan setia menemani seorang BJ Habibie. Perjalanan yang panjang telah diarungi bersama oleh mereka berdua. Berbagai macam halangan dan rintangan yang membentang ditempuh bersama. BJ Habibie sungguh sangat bangga mempunyai istri Hasri Ainun Habibie, dia mengatakan bahwa keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya tidak akan mungkin di dapatnya tanpa ada dukungan dari istrinya yang tercinta. Ada pernyataan dari seorang BJ Habibie yang masih membekas dalam ingatan saya, pernyataan beliau sungguh memberikan perubahan besar dalam diri saya. Beliau mengatakan “Dibelakang seorang lelaki hebat pastilah berdiri seorang wanita hebat pula”, kata-kata ini ditujukan beliau kepada istrinya yang setia menemani beliau dalam menapaki kehidupannya. Jadi beliau menganggap wanita hebat yang telah menjadi istrinya inilah yang menjadikan beliau menjadi seorang lelaki hebat. Kehebatan seorang lelaki ditentukan oleh siapa wanita yang mendampinginya, seorang wonder woman yang mampu bertahan dan berjuang menghadapi setiap permasalahan dalam kehidupannya. Cinta yang begitu besar diberikan seorang BJ Habibie kepada istrinya, seorang istri yang setia menemani beliau di saat-saat sulit dalam kehidupannya. Seorang istri yang memberikan senyuman terindah di saat berbagai masalah datang menghimpit beliau. Seorang istri yang menenangkan beliau di saat hatinya terasa gundah, seorang istri yang menopang dengan sekuat tenaga di saat beliau jatuh. Waktu demi waktu dilewati bersama, sampai pada akhirnya ajal memisahkan mereka berdua. Empat puluh delapan tahun sepuluh hari mereka tak pernah sekalipun terpisahkan, sungguh perjalanan kisah cinta yang begitu panjang. Melalui kisah hidup bersama dengan saling mengerti dan saling memahami. Saling memberikan yang terbaik kepada pasangannya. BJ Habibie sungguh sangat kehilangan sosok yang dicintainya selama berpuluh-puluh tahun yang lalu, sosok yang dikenalnya sejak beliau umur belasan tahun. Separuh dari jiwa beliau hilang, separuh dari hati beliau telah pergi, separuh dari nafas beliau telah lenyap, namun hati beliau masih tetap utuh, masih tetap ada seorang Hasri Ainun Habibie di dalamnya. BJ Habibie pernah bekata “Saya sangat bersyukur mendapatkan Hasri Ainun Habibie sebagai istri saya”. Saya sungguh tak menyangka masih ada kisah cinta yang seperti ini, kisah cinta yang saya kira cuma ada di dalam dongeng saja. Mungkin tidak ada yang namanya cinta abadi di dunia ini, yang ada hanya cinta sampai ajal menjemput. Sungguh menjadi anugerah paling indah ketika kita mencintai dan dicintai orang sampai maut memisahkan. Sungguh sangat beruntung ketika kita hanya mempunyai satu cinta yang kita cintai secara luar biasa sampai akhir hayat kita. Cintailah cintamu sampai cinta tak mampu lagi tuk dicintai…(my vandora, 2010)