Sabtu, 22 Januari 2011

(Benci) (Untuk) (Cinta)

Saya mendengar dua kalimat yang sejenak menghentakkan saya, kata itu sedikit menyadarkan saya. Sebenarnya hanya kalimat yang sederhana tapi saya ingin mengulasnya lebih dalam dari beberapa sisi yang berbeda. Kalimat pertama itu adalah “Benci Untuk Mencinta”, ada dua unsur kata yang berbeda arti yang disatukan dalam sebuah kalimat. Kata benci yang mengindikasikan ketidaksukaan seseorang terhadap suatu hal, dengan kalimat cinta yang mengungkapkan kesukaan seseorang pada suatu hal. Kalimat kedua sebenarnya tidak jauh beda dengan kalimat pertama, kalimat ini memiliki arti yang berlawanan dengan kalimat pertama, kalimat itu adalah “Cinta Untuk Membenci”. Dua kalimat yang sebenarnya memiliki kata yang sama, tetapi susunannya berbeda yang mengakibatkan memiliki arti yang berbeda pula.

“Benci Untuk Mencinta”, kalimat dengan tiga buah kata ini sebenarnya sangat sulit dan berat untuk dilakukan, kalimat ini membutuhkan kebesaran jiwa untuk diterapkan dalam kehidupan nyata. Sebuah tindakan terpaksa yang mencerminkan kebencian dilakukan seseorang untuk mencintai sesuatu, atau dengan kata lain memberikan rasa sakit hanya untuk mencintai lebih dalam, ini yang masih sulit dipahami oleh seseorang. Terkadang rasa benci atau rasa sakit yang diberikan seseorang dilakukan untuk mencintai lebih dalam dari sebelumnya.

Banyak hal yang dapat dijadikan contoh untuk tindakan “Benci Untuk Mencinta”, seperti halnya ketika ada sepasang kekasih yang memadu asmara, mereka berjanji akan selalu setia sampai ajal menjemput, akan berjanji untuk saling mencintai selamanya. Namun pada kenyataannya Sang Pria telah dijodohkan oleh orang tuanya, Sang Pria bingung apa yang harus dilakukan. Di satu sisi dia memiliki janji setia dan saling mencintai dengan kekasihnya, disisi lain dia telah dijodohkan oleh orang tuanya dengan wanita lain. Sang Pria tidak bisa menolak perjodohan tersebut, dia harus meninggalkan kekasihnya, namun dia tidak bisa serta merta meninggalkannya begitu saja. Akhirnya dia melakukan tindakan “Benci Untuk Mencinta”, dia berusaha membuat kekasihnya benci terhadapnya, dia berusaha membuat kekasihnya tidak lagi suka dengan apa yang dia lakukan, Sang Pria mulai melakukan semua hal yang paling dibenci oleh Sang Wanita. Sebenarnya Sang Wanita sudah merasakan perubahan dari Sang Pria tidaklah wajar, Sang Wanita mulai mempertanyakan hal itu tapi Sang Pria bersikukuh dengan tindakannya. Malah akhirnya Sang Pria mengakhiri hubungan mereka, Sang Pria terpaksa harus melakukan hal itu, dia melakukan hal yang paling dibencinya dengan berusaha mengecewakan pasangannya, hanya untuk lebih mencintai Sang Wanita, hanya untuk melepaskan Sang Wanita dari cinta yang mendalam kepada Sang Pria. Sang Wanita pun merasa sakit dengan apa yang dilakukan Sang Pria, namun Sang Pria sebenarnya lebih sakit dengan melakukan hal itu.

Sebenarnya ada banyak hal yang bisa dijadikan contoh untuk hal “Benci Untuk Mencinta”, seperti tindakan “Euthanasia” atau dikenal dengan suntik mati yang hanya dilakukan di beberapa negara seperti Belanda, Swiss atau Amerika. Pada keadaan penyakit pasien yang sudah sangat parah, keluarga pasien mungkin saja meminta dokter untuk mengakhiri penderitaan pasien dengan melakukan “Euthanasia”, tindakan ini dilakukan untuk mengakhiri penderitaan hidup Sang Pasien, keluarga sudah tidak kuat lagi melihat orang yang dikasihinya menderita dengan penyakit yang tidak bisa disembuhkan lagi. Sebenarnya tindakan “Euthanasia” sangat dibenci oleh keluarga pasien, tapi tindakan itu dilakukan demi cinta besar mereka terhadap anggota keluarga yang menderita penyakit sangat parah.

Banyak hal yang mendasari kita melakukan hal paling kita benci atau dibenci orang yang kita sayangi hanya untuk mnunjukkan rasa cinta kita yang dalam kepada mereka, namun bagaimana dengan kalimat “Cinta Untuk Membenci”, sebenarnya kalimat ini lebih menyakitkan dari yang kita bayangkan. Sebuah kalimat yang sarat akan keegoisan, sarat akan mementingkan diri sendiri. Sebuah kalimat yang lebih kejam dari  “Euthanasia”, bagaimana tidak kejam kita lihat saja sebuah cinta yang diberikan seseorang hanya untuk membencinya, hanya untuk menjadikannya lebih buruk dari sebelumnya. Sebuah cinta yang seakan indah diluar tapi memberikan sebuah rasa sakit yang berkepanjangan.

Banyak juga hal yang bisa dijadikan contoh untuk kalimat “Cinta Untuk Membenci”, semisal ada sepasang remaja yang sedang menjalin sebuah kisah kasih, Sang Cewek mencintai Sang Cowok dengan apa adanya, dia mencintai dengan kelebihan dan kekurangan yang ada dalam pasangannya. Namun Sang Cowok mencintai cewek lain sama seperti dia mencintai pasangannya, dia tidak bisa memilih siapa yang harus ditinggalkan dan siapa yang harus dipilih. Sementara itu Sang Cewek tidak mengetahui pasangannya mencintai cewek lain, Sang Cowok terus mengkhianati kekasihnya, dia mencintai kekasihnya namun terus menyakitinya. Bentuk cinta seperti apakah kalau seperti ini? Sebuah cinta yang akan terus menyakiti pasangannya, sebuah cinta dengan penuh kebohongan dan penuh dengan pengkhianatan.

Tidak ada yang salah dalam cinta, semua tergantung bagaimana kita menyikapi semua masalah yang ada dalam diri kita. Seorang cowok yang mencintai lebih dari satu cewek apakah salah? Tidak, dia tidak salah dalam hal mencintai kedua cewek tersebut, tapi dia salah besar dalam memperlakukan mereka berdua. Cinta itu tidaklah salah, namun cowok tersebut sangat tidak adil kepada kedua cewek tersebut. Cinta takkan pernah menyakiti dan cinta takkan pernah menjadikan pasangannya semakin buruk.

“Cinta Untuk Membenci”, Sang Cowok melakukan hal itu kepada pasangannya, di satu sisi dia mengatakan cinta kepada pasangannya, namun di sisi lain dia menyakiti pasangannya dengan bentuk kebohongan dan pengkhianatan yang dia lakukan, secara tidak sadar Sang Cowok memberikan sebuah investasi kepedihan dan rasa sakit yang sangat parah yang dibungkus indah dengan sebuah cinta yang suci dan tulus. Dengan kata lain Sang Cowok telah memberikan racun kepada pasangannya dalam sebuah botol madu yang menjanjikan rasa manis yang menggoda.

“Benci Untuk Mencinta” atau “Cinta Untuk Membenci” sebuah kalimat dengan tiga kata yang sama yang memiliki arti berbeda. Hidup penuh pilihan dan kita meski pandai dalam memilih dan menyikapi apa yang menjadi pilihan kita. Apakah kita akan sering melakukan “Benci Untuk Mencinta” ataukah kita melakukan “Cinta Untuk Membenci”? (my_fandora, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar