Sepertinya
sudah lama Ratna bermuram durja, Ratna masih saja membayangkan wajah Galih
kekasihnya yang pergi meninggalkannya demi menimba ilmu di luar kota. Ratusan kilometer memisahkan
mereka, jarak yang cukup lumayan untuk ditempuh. Pasangan kekasih itu senantiasa
menahan berjuta kerinduan, menahan curahan rasa dalam bahtera keheningan. Memang
tak mampu setiap saat mereka bertemu, namun hati mereka akan selalu bersatu
dalam ruang dan waktu yang mereka ciptakan sendiri.
Jarak bukanlah
masalah bagi mereka, Ratna selalu saja bersabar dengan konsekuensi yang sudah
dibuat dengan Galih. Mereka memadu janji dalam ucapan suci setia untuk
senantiasa menjaga hati masing-masing dari cobaan yang akan datanng ketika
jarak dan waktu memisahkan raga mereka berdua. Ratna juga pergi belajar mencari
ilmu di kota
seberang, berjarak satu jam perjalanan dari kampung halaman mereka, namun Galih
merantau cukup jauh dari kampung halaman mereka. Cinta mereka akan selalu
bertahan dalam badai ruang waktu yang akan selalu menerpa dalam kebosanan
kesepian dan kehampaan.
Kisah
cinta mereka sudah terukir semenjak mereka mengenakan seragam abu-abu putih, semenjak
bangku sekolah menenggelamkan tatapan mereka dalam lautan cinta terdalam. Galih
mengenal Ratna tanpa sengaja, perkenalan itu seakan sudah ditakdirkan oleh
alam, seolah segalanya berjalan sesuai dengan skenario besar yang ditetapkan
Tuhan. Galih seorang yang mengaku playboy
akhirnya bertekuk lutut dalam dekapan cinta Ratna.
Galih tergolong
anak gaul waktu SMA, banyak kegiatan di sekolah yang Galih ikuti. Popularitasnya cukup bagus di sekolah, Galih
mempunyai banyak teman, termasuk juga teman lawan jenis. Kedekatan dengan para
gadis di sekolah sudah menjadi hal yang lumrah untuk Galih, sikapnya yang supel
menjadikannya mudah dekat dengan para gadis di sekolahnya. Galih berasa menjadi
seorang playboy pemula, Galih mulai merasa berada diatas angin, banyak
gadis-gadis yang mulai termakan rayuan maut Sang Pujangga Cinta. Galih memang
orang yang penuh kejutan, emosinya yang meledak-ledak menjadikannya selalu
bersemangat, sikapnya yang pemarah selalu menjadikan Galih berada dalam
masalah, dibalik itu Galih adalah orang paling romantis menurut para korbannya,
mungkin karena bintang Leo nya yang menjadikan Galih sosok Don Juan masa kini.
Puisi yang ditulisnya selalu berhasil menyihir para gadis, kreatifitas dan
sikap romantic memang tak bisa dipisahkan dari sosok seorang Galih.
Ratna
adalah gadis berkerudung bertubuh mungil, wajahnya yang cantik seperti embun
pagi yang tak terpisahkan oleh hangatnya mentari. Senyuman di wajahnya selalu
menghadirkan ketenangan surga, mungkin bidadari pun merasa minder kala bertemu
dengan Ratna. Hanya saja Ratna adalah sosok gadis biasa, seandainya Ratna di
surga mungkin para bidadari tak mampu menyembunyikan kegalauan hati mereka
karena merasa tersaingi akan kecantikan seorang Ratna. Lelaki mana yang tak
luluh melihat senyuman Ratna, senyuman manis yang bisa membuat Para Malaikat
bersyukur dan menengadahkan tangannya memuji keagungan Tuhan karena telah
menciptakan maha karya terindah.
Perkenalan
Galih dan Ratna sepertinya sudah menjadi rencana besar Tuhan, rencana yang
memang harus terjadi, karena itulah kehendak sebenarnya dari Tuhan. Galih yang
merupakan anak gaul di sekolahnya belum pernah berkenalan dengan Ratna,
memasuki tahun kedua di SMA, Galih sama sekali belum bertemu dengan Ratna.
Kecantikan Ratna yang menjadi buah bibir di kalangan kaum adam menjadikan Galih
penasaran, Galih ingin sekali bertemu dengan Ratna, rasa penasaran itu menyiksa
Galih dengan bertubi-tubi. Gelar playboy yang disandangnya terancam tercabut
secara tidak hormat ketika Galih merasa ada seorang gadis cantik yang
terlewatkan olehnya.
Galih
dengan sigap mencari informasi tentang Ratna kepada teman-temannya, dengan
sangat mudah informasi tentang Ratna terkumpul dengan cepat, Ratna memang sudah
dikenal banyak teman-teman Galih karena kecantikannya, namun Galih mendadak
menjadi orang paling cupu karena tak peka terhadap kehadiran sosok bidadari.
Akhirnya Galih berusaha bertemu dengan Ratna, berbekal informasi yang sudah
dikumpulkannya Galih pun bergegas menemui Ratna pada waktu jam istirahat
sekolah. Langkah kaki Galih mulai sedikit berlari menuju ruang kelas Ratna,
rasa penasaran itu tidak hanya membuatnya menerka-nerka tentang sosok seorang Ratna,
namun telah mengganggu tidur nyenyak Galih. Sesampainya di pintu kelas Ratna,
Galih berpapasan dengan seorang gadis mungil berjilbab, wajahnya cukup
mengalihkan konsentrasi Galih, satu jerawat di pipi mulusnya menjadikan Galih
langsung menebak bahwa itulah Ratna. Tanpa berpikir panjang, Galih langsung
menarik Remi teman dekat Galih yang kebetulan ada di depannya, Galih langsung
menginterogasi Remi, memberondong pertanyaan seputar Ratna, dan hasilnya,
dugaan Galih bahwa gadis itu adalah Ratna terbukti. Gadis mungil berjilbab itu
telah mencuri perhatian Galih, selama ini Galih telah melewatkan gadis cantik
yang ada di sekolahnya.
Galih
mulai mencari cara untuk dekat dengan Ratna, Galih mulai menjajaki berbagai
kemungkinan untuk bisa mengenal Ratna lebih dekat. Berbagai macam strategi
sudah direncanakan, Galih ingin membuktikan konsistensinya sebagai seorang
playboy di sekolah. Sosok Ratna memang membuat Galih super penasaran,
senyumannya menjadikan waktu berhenti berputar, membuat Galih merasakan perasaan
aneh yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Dalam pikiran galih hanya ada
Ratna, jerawat Ratna yang memerah menghiasi kulit mulus di pipinya masih saja
terbayang dalam ingatan Galih. Wajah Ratna tak hanya menghantui Galih, namun
sudah menjadi semacam sindrom yang menyiksa perasaan. Galih jatuh cinta kepada
Ratna?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar