Kamis, 14 Februari 2013

Memulai Kembali


Setiap langkah dalam kehidupanku selalu membawa kedalam suatu hal yang baru. Langkah yang terkadang diluar nalar dan batas pemikiran sebagai seorang manusia. Sangat menarik memang cerita Tuhan yang dihadirkan untuk kita, dengan berbagai warna yang menghiasi dalam setiap bagian hidup ini. Cerita itu memang tak seindah dongeng yang pernah kita baca, tak pernah sebagus beberapa film drama yang kita saksikan. Cerita itu mungkin buruk, tak pernah menawarkan ending yang menyentuh dan menyenangkan, namun itu cerita untuk kita, cerita yang harus kita jalanin dengan atau tanpa keinginan kita.

Sebagian besar dari setiap pijakan langkah memang terasa berat, satu demi satu hentakan menyimpan berjuta pengharapan. Jiwa masih saja terkoneksi dengan mimpi, pengharapan yang selalu bertingkah menyakitkan. Mimpi memang terlalu besar untuk dijabarkan, bahkan ketika kita sering terluka olehnya, mimpi itu sangat menakutkan untuk dimiliki. Para Pemimpi pun banyak yang mengkibarkan bendera putih, mereka sangat ketakutan, menjadi phobia dengan apa yang mereka ingin raih. 

Dalam diri sebenarnya selalu terjadi konflik, terjadi peperangan antara yang baik dan yang buruk, bukan itu saja, bahkan konflik antara yang baik dengan yang baik pun sering terjadi. Melawan diri, untuk menaklukan diri, dan inilah yang menjadi musuh terbesar dari kita semua. Kalah dengan diri sendiri yang yang bermuatan negatif, selalu membuat kita menyerah, menyakinkan bahwa kesakitan itu adalah hal paling tidak menyenangkan yang pernah ada, meyakinkan kita untuk berdiam dan menikmati kenyamanan keadaan yang ada.
Aku pernah kalah, bahkan sering kalah dengan diri sendiri. Kalah dengan sisi gelap, sisi negatif yang dengan mudah mempengaruhi aku untuk selalu menjadikanku merasa bahwa aku akan lebih baik dengan keadaan sekarang. Menyerah dengan diri sendiri lebih menyakitkan ketika kita dikalahkan oleh orang lain dalam suatu persaingan. Menyerah pada diri sendiri lebih menyiksa ketimbang kita menyerah karena dikalahkan orang lain. Penderitaannya lebih besar, jauh ketimbang kekalahan dalam persaingan dengan orang lain. Derita itu seumur hidup, penyesalan itu akan melekat selamanya, menyiksa perlahan dalam setiap detik sisa kehidupan.
Disini aku mulai berjuang kembali, mencoba lagi untuk senantiasa mengalahkan diri sendiri. Aku lebih takut kalah dengan diri sendiri daripada dikalahkan orang lain. Aku tidak ingin menderita dan mengalami penyesalan seumur hidup. Memulai kembali dari hal kecil yang bisa kita perbaiki, memulai berjuang kembali dengan segala apapun di depan kita, berbuat terbaik yang bisa kita lakukan. Bermimpi besar mungkin memang perlu dan penting untuk kita lakukan, kita perlu menjaga segala agar mimpi itu senantiasa hidup dalam kehidupan yang penuh realita dan kepahitan. 

Mungkin dengan ini, dengan menulis kembali, meskipun tulisan tanpa arti, aku akan menjaga agar mimpi itu tetap hidup, akan senantiasa menaklukan sisi hitam dan negatif dalam diriku yang senantiasa melawan penuh semangat. Tulisan ini menjadi langkah awal lagi, entah berarti atau mungkin hanya sampah. Selamat datang kembali dan senantiasa menulis, meskipun tanpa arti. Salam Super!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar