Rabu, 06 Maret 2019

SOERABAJASCHE ZIEKEN VERPLEGING

SOERABAJASCHE ZIEKEN VERPLEGING

SOERABAJASCHE ZIEKEN VERPLEGING adalah nama lain dari Rumah Sakit Darmo. Nama yang sudah ada dari era Belanda menguasai tanah air nusantara. Bukan sejarah tempat ini yang memberikan inspirasi, tapi dari tempat ini seakan aku mulai memaknai banyak hal. Disinilah aku dirawat, dirawat intensif karena perlu diagnosa lebih lanjut. Karena yang sakit di organ pencernaan maka diagnosanya tergolong agak ribet dan memerlukan waktu serta proses cukup lama.
.
.
.
Alhasil di tanggal 14 Februari 2019 kemarin diputuskan aku dengan terpaksa harus bermalam di rumah sakit, karena diagnosa awal tidak ditemukan gejala yang cukup serius sehingga perlu dilakukan diagnosa keseluruhan. Pada akhirnya aku dibawa ke kamar oleh para perawat, dan disanalah cerita bermula. Cerita yang menyadarkanku akan banyak hal, entah karena efek sakit akhirnya aku terlalu sensitif atau memang benar-benar aku menyadarinya dari peristiwa kemarin.
.
.
.
Singkat cerita aku dirawat satu kamar dengan seorang pasien yang masih keturunan Thionghoa, seorang pria yang dirawat pasca operasi yang telah dijalaninya. Aku sedikit tidak nyaman, sekamar dengan orang yang tidak aku kenal sebelumnya, aku sempat berencana untuk mengajukan pindah kamar yang diperuntukkan satu orang pasien saja. Tapi karena kisahnya aku tidak jadi pindah. 
.
.
.
Sebut saja nama pasien itu Pak Acong, ternyata Pak Acong sudah seminggu dirawat disana setelah beliau operasi, diluar dugaan memang, operasi yang dijalaninya tergolong sangat mengejutkan, dia harus operasi alat vitalnya yang konon katanya tegang terus menerus sampai untuk kencing pun susah. Pak Acong bisa digolongkan pengantin baru, di usia pernikahan yang masih dua tahun aku mulai menarik kesimpulan sendiri, umur Pak Acong pun tidak tergolong muda, aku menaksirkan umur beliau sudah diatas 40 tahunan, dan baru dua tahun menikah. Bukan tanpa sebab ketika permasalahan itu datang dan menyebabkan beliau harus dioperasi.
.
.
.
Akal sehat yang tidak terkontrol pin menarik kesimpulan sendiri, entah itu benar atau salah tapi tidak seharusnya aku berpikir kesana, seharusnya aku iba dengan keadaan Pak Acong yang seperti itu. Pak Acong pun bercerita bahwa beliau operasi dan dirawat disana dengan menggunakan biaya pribadi. Sungguh tidak murah memang ketika dirawat di rumah sakit yang menolak BPJS. 
.
.
.
Pak Acong yang telah menikah dua tahun ternyata belum dikaruniai seorang anak, istri beliau pun sempat memang menemani Pak Acong di rumah sakit, tapi tidak dalam jangka waktu yang lama. Pada hari pertama aku sekamar dengan Pak Acong memang beliau ditemani oleh seorang lelaki yang pada akhirnya aku tau dia adalah kakak ipar dari Pak Acong. Keesokan paginya akhirnya aku tau istri Pak Acong, dia datang menggantikan kakaknya yang sudah jaga seharian kemarin, istrinya memang menjaga Pak Acong, menyuapinya makan, dan memperhatikan segala kebutuhannya.
.
.
.
Namun pada sore hari ada sebuah pembicaraan yang tidak sepatutnya aku dengar, pembicaraan yang seharusnya hanya untuk pasangan itu saja, tapi karena aku sekamar dan tidak mampu menghindar, pada akhirnya aku mengetahui inti dari pembicaraan itu. Pak Acong dan istri ternyata mulai menghitung biaya yang sudah mereka keluarkan selama Pak Acong dirawat, mereka mulai menghitung lagi estimasi biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan sampai Pak Acong pulih. Dua minggu adalah waktu yang diperlukan agar Pak Acong benar-benar bisa pulih, itu estimasi yang diberikan dari Dokternya Pak Acong yang sekilas aku mendengar para perawat memanggilnya dengan sebutan "Prof". 
.
.
.
Cukup berat memang menanggung biaya perawatan untuk dua minggu kedepan jika harus menggunakan biaya pribadi. Pada pembicaraan mereka terselip kata untuk mencari dana talangan untuk membayar perawatan kedepannya. Mereka punya inisiatif untuk menjual rumah mereka. Pak Acong mulai menelfon sanak saudaranya, terdengar dengan sangat jelas bahwa Pak Acong menyebutkan nominal yang harus dibayarkan agar perawatannya tetap bisa berjalan disana. Begitu berat memang melihat pasangan suami istri ini, tapi saya merasa itu akan memperkuat hubungan mereka.
.
.
.
Awal mula aku memang merasa kagum dengan Pak Acong bersama istri, mereka dengan bisa bareng-bareng melewati masalah ini bersama, tapi ternyata dugaanku salah. Pada suatu siang tinggallah aku dan Pak Acong di kamar, setelah obrolan formalitas kita yang cukup membosankan akhirnya Pak Acong memilih memainkan telepon genggamnya, Pak Acong mulai menekan dial number, dia berusaha menghubungi seseorang diluar sana. Ternyata Pak Acong telepon kakaknya atau yang dianggap kakak oleh beliau, Pak Acong menceritakan keadaannya, dan ternyata Pak Acong curhat juga masalah keluarganya. Pada sambungan telepon itu Pak Acong bercerita bahwa istrinya minta cerai, istrinya ingin berpisah dengan Pak Acong. Sungguh pukulan yang luar biasa berat.
.
.
.
Aku tidak pernah tahu pastinya seperti apa cerita Pak Acong, namun ketika kita mengalami masalah dan pasangan kita tidak sanggup membantu menghadapi permasalahan itu memang sebuah cobaan yang luar biasa sulit. Banyak cerita yang aku dapatkan dari sana. Sebuah perasaan yang sungguh campur aduk sekali. Sebuah peristiwa yang tidak pernah aku duga sebelumnya. Ini sungguh hal diluar nalar kita, hal yang memang biasa terjadi dalam kehidupan manusia tapi ini terjadi secara bersamaan.
.
.
.
Aku masuk Rumah Sakit pada awalnya memang tidak ingin merepotkan siapapun, aku berangkat sendiri dengan segala perih dan nyeri yang aku rasakan pada saat itu. Aku memang sengaja tidak kasih kabar keluarga dirumah, bukan tanpa sebab, tapi hanya tidak mau membuat mereka kepikiran. Tidak mau memikirkan banyak hal padahal sakitnya juga belum jelas apa.
.
.
.
Dalam sakit pun aku masih bisa mandiri kenapa harus minta bantuan orang lain? Hal itu yang memang akan aku lakukan selama proses masuk sampai perawatan di Rumah Sakit. Namun kejadian sekamar dengan Pak Acong langsung memberikan perasaan berbeda kepadaku. Perasaan super duper kesepian yang luar biasa, perasaan kosong yang tidak pernah aku rasakan selama ini. Bagaimana berartinya orang-orang yang selama ini ada di sekitarku?
.
.
.
Proses pemeriksaan dan observasi selama di rumah sakit memang luar biasa menyakitkan, apalagi yang namanya CT Scan, baru kali ini aku merasakan benar-benar sendiri. Sebelum CT Scan minum obat yang dikasih perawat, sampai proses pembersihan yang luar biasa menyakitkan. Masuk ruang CT Scan dan ditinggalkan perawat, masuk tabung CT Scan yang sungguh menakutkan, aku sampai berasa berada di alam lain saja. Ketakutan yang luar biasa, aku tidak mampu berpikir apa-apa. Kondisi yang memang sulit sekali diungkapkan dengan rangkaian kata. 
.
.
.
Tapi dengan kejadian itu banyak hal yang akhirnya aku sadari, manusia terkadang memang menyembunyikan banyak hal yang kadang dirinya sendiri pun tanpa disadari tidak pernah tahu akan rahasia dirinya sendiri. Banyak kejadian yang terungkap dari sana. Banyak hal yang memang selama ini aku ingkari, banyak hal yang selama ini aku berpura baik-baik saja. Belajar banyak, menyadari banyak, dan akan berubah banyak.
.
.
.
#sick #hospital #story 

Minggu, 10 Februari 2019

Pendidik dan Terdidik


"Masa muda, masa yang berapi-api", gambaran kalimat yang tepat untuk menggambarkan kondisi manusia yang menyentuh usia remaja dan dewasa awal. Di usia ini biasanya manusia butuh pengakuan, mereka memang masih dalam tahapan pencarian jati diri, namun mereka senantiasa mencari pengakuan dari orang lain.

Peristiwan unboxing scoopy dari Hulk yang baru pubertas sudah selesai, berakhir dengan tangisan dalam balutan seragam oranye. Namun sekarang timbul pertanyaan, kenapa anak muda zaman sekarang sampai bisa melakukan hal itu. Memang dia marah, tapi perlukah tindakan seperti itu? Memang dia kecewa ditilang tapi sampai segitunya.

Belum selesai kejadian unboxing Scoopy, jagat maya kembali dihebohkan dengan tingkah laku murid sok jagoan yang merokok di dalam kelas dan menantang berkelahi gurunya karena dilarang merokok oleh gurunya. Kejadian di Kota Gresik ini memang langsung ditanggapi secara cepat oleh pihak terkait, namun sebenarnya kenapa hal ini sekarang seringkali terjadi. Semakin parah saja jiwa-jiwa muda Indonesia. Apakah ini yang akan meneruskan Indonesia selanjutnya? Mau jadi apa bangsa ini kedepannya?

Banyak sekali sekarang kejadian-kejadian yang mencoreng dunia pendidikan di Indonesia. Mulai dari guru yang dilaporkan ke polisi karena memukul muridnya, bukan hanya sekedar dilaporkan, namun sampai guru tersebut masuk penjara. Sekarang memang berbeda dengan dahulu, era internet memang membuat persebaran informasi semakin cepat. Kejadian-kejadian yang terjadi saat ini bisa langsung menjadi konsumsi publik secara cepat.

Bagaimana dengan mentalitas pemuda di Indonesia? Apakah sudah berbeda dengan zaman sepuluh tahun lalu? Apakah sekarang memang tata krama sudah menjadi barang langka? Apa memang sekarang tidak ada lagi tata cara dalam menghormati orang tua. Guru adalah panutan yang luar biasa, beliau-beliau adalah orang yang mengajarkan kita tentang banyak hal. Mengajarkan tentang cara berpikir dengan menggunakan logika akal sehat. Bagaimana bisa seorang guru sekarang mudah sekali dilecehkan oleh anak didiknya? Apakah sistem pendidikan di Indonesia memang sudah tidak sesuai lagi diterapkan di zaman sekarang? Itu adalah pekerjaan rumah untuk kita bersama, tidak hanya pemerintah, tapi juga orang tua, semua elemen yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak dan pemuda di Indonesia.

Dunia pendidikan yang dalam hal ini peranannya dipegang oleh Guru memiliki kewajiban untuk senantiasa memberikan pengajaran terbaik untuk anak didiknya. Pendidikan yang diberikan jangan hanya tentang teori mata pelajaran yang diajarkan, tapi bagaimana menjadi manusia yang baik dan benar, memiliki ahlak yang mulia, serta mampu memberikan peran dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Selain itu orang tua juga memiliki peran krusial, yang paling mendasar adalah memberikan pengertian dan pondasi agam yang kuat terhadap anak. Itu yang mampu membangun mentalitas yang kuat. Masih banyak hal yang bisa dibahas dalam mengkritisi hal-hal yang sekarang terjadi. Dan kita juga masih bisa menyelamatkan generasi sekarang, dengan melakukan peran terbaik kita dalam porsi masing-masing.

Jumat, 08 Februari 2019

Beda Yang Menjadikan Pelangi Itu Indah

Tahun 2019 merupakan tahun politik, semua orang menyuarakan pilihan terhadap sikap politik mereka. Pemilihan Presiden dan wakil rakyat masih 17 April 2019, namun atmosfirnya sudah mulai terasa sejak tahun kemarin. Yang paling menarik adalah pemilihan Presiden. Ini adalah babak kedua pertarungan dua calon presiden yang sebelumnya pernah bertarung di 2014. Tapi tidak dengan Calon Wakil Presiden mereka. Para Cawapres adalah Kandidat baru yang mewakili representatif yang berbeda.


Ada KH. Ma'ruf Amin yang merupakan sosok representasi dari kaum agamis di Indonesia. Berbeda dengan kubu satunya lagi, cawapresnya merupakan sosok pengusaha muda yang enerjik, Sandiaga Uno, lebih dikenal sebagai panutan pengusaha yang sukses pada waktu muda. Kedua sosok ini adalah kader terbaik dari bangsa Indonesia. Para pejuang Indonesia yang senantiasa memberikan kontribusi luar biasa untuk Indonesia.


Untuk calon presiden memang pilihannya masih sama dengan 2014 yang lalu, tapi cawapresnya yang mampu memberikan alternatif pilihan. Pangsa pasar Indonesia memang sangat menarik, bagaimana rakyat Indonesia akan memilih pemimpinnya. Ini akan jadi suatu hal yang memang sulit diprediksi. Berbeda ketika zaman SBY ketika bertarung merebutkan kekuasaan di periode kedua, SBY jelas dan pasti memenangkan pertarungan itu.


Pendapat pribadi saya mengatakan hasil Pilpres ini akan memberikan gambaran pangsa pasar Indonesia seperti apa. Masyarakat Indonesia lebih pintar pada hari ini, semua bisa mencari informasi dengan mudah, akses informasi sudah tak terbatas lagi. Masyarakat sekarang tidak mudah dibohongi, tidak mudah diberikan janji-janji palsu. Mereka paham dengan keadaan, mereka tahu apa yang mereka butuhkan, mereka juga mengerti apa yang harus mereka lakukan.

Kamis, 07 Februari 2019

Mental apa Moral

Lelucon di dunia maya sekarang semakin absurd, bukan karena konten yang dibuat, tapi lebih ke tindakan para masyarakat micin jaman sekarang. Istilah baru yang menggambarkan kebobrokan moral dan mental masyarakat di negara berflower ini. Negara berflower? Maksud yang disampaikan adalah negara berkembang, kembang diplesetkan menjadi flower, ada-ada aja netizen zaman sekarang.


Sekarang lagi viral lagi adalah kejadian seekor Hulk pubertas yang ditilang dan merusak motor yang dikendarai. Hulk ini tidak terima ditilang oleh polisi, dia memilih merusak dan menghancurkan motor yang dikendarainya. Usut punya usut, motor tersebut katanya punya ceweknya. Dan kembali beredar viral video Sang Hulk Pubertas membakar STNK Motor, entahlah apa yang terjadi.


Saya tidak paham betul kejadiannya seperti apa, namun ini sudah menjadi hal-hal konsumsi publik yang tidak baik. Seperti apa mental bangsa kita? Apakah ini menggambarkan mental pemuda zaman sekarang? Generasi muda katanya penerus bangsa, apakah bangsa ini akan diteruskan oleh orang-orang macam mereka? Jawabannya seharusnya ada pada kita.


Apakah perilaku Hulk Pubertas ini salah? Jelas sekali salah, tapi dia juga tidak bisa disalahkan begitu saja, polisi yang menanganinya juga berperan penting dalam kesalahan ini. Seharusnya polisi tidak membiarkan hal itu terjadi. Mereka ini membuat suatu konten viral? Demi apa? Popularitas? Hal yang viral? Ayolah berpikir positif, kalian menyebar hal seperti itu bukan akan menjadi lelucon nasional saja, kalian telah berperan aktif dalam menghancurkan moral dan mentalitas bangsa.


Hulk Pubertas itu tidak seharusnya dibiarkan melakukan tindakan seperti itu, apalagi polisi malah berusaha mengabadikannya. Pak Polisi yang terhormat mempunyai pilihan untuk mencegah tindakan itu, bahkan paling sederhana bisa mengkategorikan tindakan itu sebagai tindakan mengganggu kepentingan umum. Mereka bisa mengamankan Hulk Pubertas ini. Tapi Pak Polisi lebih memilih mengabadikan hal ini demi konten viral yang spektakuler.


Apa yang salah dengan Negara Berflower ini? Apakah moralnya sudah rusak? Apakah mentalnya sudah kacau? 

Selalu Belajar

Hari ini saya mulai belajar lagi, mulai kembali menguji keikhlasan hati. Dari dulu memang kita senantiasa belajar pada kehidupan. Belajar tentang banyak hal yang ada di sekitar kehidupan kita. Apa yang terjadi pada kita maupun terjadi pada orang lain. 


Ikhlas adalah puncak ilmu yang katanya sulit untuk dipelajari, apalagi untuk diterapkan. Namun banyak sebagian orang merasa bahwa ikhlas itu adalah perjuangan. Kita sering mendapati hal-hal yang memang tidak kita inginkan. Hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak kita. Disitulah keilmuan kita tentang sebuah keikhlasan diuji.


Ujian ikhlas memang datang kapan saja dan dimana saja, ujiannya bisa serta merta datang tanpa diduga sebelumnya. Datang tanpa undangan dan tanda-tanda tertentu. 


Hari ini saya kembali diberi kesempatan mencoba mempraktekkan kembali ilmu ikhlas yang telah saya pelajari selama ini. Ilmu yang bertahun-tahun yang lalu mulai saya pelajari dan terapkan. Akhirnya hari ini ilmu itu kepakai lagi. 


Kehilangan sesuatu yang kita cintai tidaklah mudah, hal itu memang tidak bisa kita ukur dengan takaran materi. Sesuatu yang mulai kita sayangi, yang mulai kita cintai telah menjadi salah satu bagian dalam hidup kita, namun ketika itu diambil oleh yang menitipkan kita harus segera bisa untuk mengikhlaskannya. 


Berbagi dengan banyak orang, belajar bersama dengan banyak pemikiran adalah hal-hal yang mulai saya sukai. Kegiatan tersebut malah lebih dari sekedar suka, saya mulai mencintai kegiatan tersebut. 


Namun kegiatan itu mulai diambil dalam kehidupan saya, yang biasanya tiap semester saya mempunyai jam rutin untuk mengajar, sekarang sudah tidak lagi. Yang biasanya saya bisa berbagi ilmu dan pemikiran, sekarang sudah tidak bisa lagi.


Tapi tidak bisa laginya hanya di kampus itu saja, saya masih punya banyak media untuk senantiasa berbagi. Masih banyak cara saya untuk senantiasa bertukar pikiran dengan banyak orang. Hal itu yang harus saya mulai dengan serius (fandora, 2019)


Selasa, 05 Februari 2019

Xin Nian Kuai Le


Gong Xi Fa Cai
Xin Nian Kuai Le
Tahun baru Cina sudah berganti lagi, seperti tahun-tahun sebelumnya perayaan ini disambut suka cita oleh masyarakat Tionghoa. Etnis Tionghoa di Indonesia memang sudah tersebar hampir di seluruh nusantara, mereka adalah masyarakat Indonesia yang memiliki garis keturunan dari etnisTionghoa. Selama ini banyak orang yang berpersepsi salah, mereka menganggap orang Indonesia keturunan Tionghoa adalah orang Cina, mereka bukanlah orang Cina, mereka adalah orang Indonesia seperti kita, namun mereka berasal dari keturunan Etnis Tionghoa.

Banyak masyarakat Indonesia mengira bahwa Etnis Tionghoa di Indonesia adalah orang non muslim, hal ini merupakan kesalahan persepsi terbesar. Orang yang berpikir dan berpendapat seperti itu adalah orang-orang yang tidak belajar sejarah dengan baik. Mereka tidak tahu bahwa persebaran agama islam pertama di Pulau Jawa yang dipelopori oleh Wali Songo sama dengan persebaran Etnis Tionghoa di tanah Jawa. Wali Songo keturunan Etnis Tionghoa? Coba cari sejarahnya sendiri, klik google aja kalau malas membaca buku.

Tidak memungkiri bahwa kerja keras etnis Tionghoa di Indonesia sangat luar biasa, kebanyakan dari mereka sukses dan berhasil dari berdagang. Etnis Tionghoa memang terkenal dalam kepiawaiaanya berdagang, di negara asalnya di Cina banyak dari mereka yang mampu menciptakan industri, karena industri itulah mereka sekarang merupakan salah satu negara yang diperhitungkan. Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia memang sebuah negara yang terdiri dari berbagai suku dan etnis, keragaman itu sebenarnya merupakan aset terpenting dari sebuah negara, namun sangat disayangkan banyak orang-orang yang jahat memanfaatkan keragaman itu untuk memecah belah masyarakat Indonesia. Kita adalah bangsa yang besar, dengan sumber daya yang luar biasa besar juga. Kenapa kita selalu berdebat, bertarung, berebut dan bertikai untuk hal-hal yang tidak penting sama sekali. Berebut kekuasaan? Untuk kepentingan pribadi atau golongan? Ya sudahlah, tidak penting lagi dibahas, yang penting adalah mari sambut Tahun Babi dengan gembira. Gong Xi Fa Cai. Xin Nian Kuai Le