Minggu, 10 Februari 2019

Pendidik dan Terdidik


"Masa muda, masa yang berapi-api", gambaran kalimat yang tepat untuk menggambarkan kondisi manusia yang menyentuh usia remaja dan dewasa awal. Di usia ini biasanya manusia butuh pengakuan, mereka memang masih dalam tahapan pencarian jati diri, namun mereka senantiasa mencari pengakuan dari orang lain.

Peristiwan unboxing scoopy dari Hulk yang baru pubertas sudah selesai, berakhir dengan tangisan dalam balutan seragam oranye. Namun sekarang timbul pertanyaan, kenapa anak muda zaman sekarang sampai bisa melakukan hal itu. Memang dia marah, tapi perlukah tindakan seperti itu? Memang dia kecewa ditilang tapi sampai segitunya.

Belum selesai kejadian unboxing Scoopy, jagat maya kembali dihebohkan dengan tingkah laku murid sok jagoan yang merokok di dalam kelas dan menantang berkelahi gurunya karena dilarang merokok oleh gurunya. Kejadian di Kota Gresik ini memang langsung ditanggapi secara cepat oleh pihak terkait, namun sebenarnya kenapa hal ini sekarang seringkali terjadi. Semakin parah saja jiwa-jiwa muda Indonesia. Apakah ini yang akan meneruskan Indonesia selanjutnya? Mau jadi apa bangsa ini kedepannya?

Banyak sekali sekarang kejadian-kejadian yang mencoreng dunia pendidikan di Indonesia. Mulai dari guru yang dilaporkan ke polisi karena memukul muridnya, bukan hanya sekedar dilaporkan, namun sampai guru tersebut masuk penjara. Sekarang memang berbeda dengan dahulu, era internet memang membuat persebaran informasi semakin cepat. Kejadian-kejadian yang terjadi saat ini bisa langsung menjadi konsumsi publik secara cepat.

Bagaimana dengan mentalitas pemuda di Indonesia? Apakah sudah berbeda dengan zaman sepuluh tahun lalu? Apakah sekarang memang tata krama sudah menjadi barang langka? Apa memang sekarang tidak ada lagi tata cara dalam menghormati orang tua. Guru adalah panutan yang luar biasa, beliau-beliau adalah orang yang mengajarkan kita tentang banyak hal. Mengajarkan tentang cara berpikir dengan menggunakan logika akal sehat. Bagaimana bisa seorang guru sekarang mudah sekali dilecehkan oleh anak didiknya? Apakah sistem pendidikan di Indonesia memang sudah tidak sesuai lagi diterapkan di zaman sekarang? Itu adalah pekerjaan rumah untuk kita bersama, tidak hanya pemerintah, tapi juga orang tua, semua elemen yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak dan pemuda di Indonesia.

Dunia pendidikan yang dalam hal ini peranannya dipegang oleh Guru memiliki kewajiban untuk senantiasa memberikan pengajaran terbaik untuk anak didiknya. Pendidikan yang diberikan jangan hanya tentang teori mata pelajaran yang diajarkan, tapi bagaimana menjadi manusia yang baik dan benar, memiliki ahlak yang mulia, serta mampu memberikan peran dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Selain itu orang tua juga memiliki peran krusial, yang paling mendasar adalah memberikan pengertian dan pondasi agam yang kuat terhadap anak. Itu yang mampu membangun mentalitas yang kuat. Masih banyak hal yang bisa dibahas dalam mengkritisi hal-hal yang sekarang terjadi. Dan kita juga masih bisa menyelamatkan generasi sekarang, dengan melakukan peran terbaik kita dalam porsi masing-masing.

Jumat, 08 Februari 2019

Beda Yang Menjadikan Pelangi Itu Indah

Tahun 2019 merupakan tahun politik, semua orang menyuarakan pilihan terhadap sikap politik mereka. Pemilihan Presiden dan wakil rakyat masih 17 April 2019, namun atmosfirnya sudah mulai terasa sejak tahun kemarin. Yang paling menarik adalah pemilihan Presiden. Ini adalah babak kedua pertarungan dua calon presiden yang sebelumnya pernah bertarung di 2014. Tapi tidak dengan Calon Wakil Presiden mereka. Para Cawapres adalah Kandidat baru yang mewakili representatif yang berbeda.


Ada KH. Ma'ruf Amin yang merupakan sosok representasi dari kaum agamis di Indonesia. Berbeda dengan kubu satunya lagi, cawapresnya merupakan sosok pengusaha muda yang enerjik, Sandiaga Uno, lebih dikenal sebagai panutan pengusaha yang sukses pada waktu muda. Kedua sosok ini adalah kader terbaik dari bangsa Indonesia. Para pejuang Indonesia yang senantiasa memberikan kontribusi luar biasa untuk Indonesia.


Untuk calon presiden memang pilihannya masih sama dengan 2014 yang lalu, tapi cawapresnya yang mampu memberikan alternatif pilihan. Pangsa pasar Indonesia memang sangat menarik, bagaimana rakyat Indonesia akan memilih pemimpinnya. Ini akan jadi suatu hal yang memang sulit diprediksi. Berbeda ketika zaman SBY ketika bertarung merebutkan kekuasaan di periode kedua, SBY jelas dan pasti memenangkan pertarungan itu.


Pendapat pribadi saya mengatakan hasil Pilpres ini akan memberikan gambaran pangsa pasar Indonesia seperti apa. Masyarakat Indonesia lebih pintar pada hari ini, semua bisa mencari informasi dengan mudah, akses informasi sudah tak terbatas lagi. Masyarakat sekarang tidak mudah dibohongi, tidak mudah diberikan janji-janji palsu. Mereka paham dengan keadaan, mereka tahu apa yang mereka butuhkan, mereka juga mengerti apa yang harus mereka lakukan.

Kamis, 07 Februari 2019

Mental apa Moral

Lelucon di dunia maya sekarang semakin absurd, bukan karena konten yang dibuat, tapi lebih ke tindakan para masyarakat micin jaman sekarang. Istilah baru yang menggambarkan kebobrokan moral dan mental masyarakat di negara berflower ini. Negara berflower? Maksud yang disampaikan adalah negara berkembang, kembang diplesetkan menjadi flower, ada-ada aja netizen zaman sekarang.


Sekarang lagi viral lagi adalah kejadian seekor Hulk pubertas yang ditilang dan merusak motor yang dikendarai. Hulk ini tidak terima ditilang oleh polisi, dia memilih merusak dan menghancurkan motor yang dikendarainya. Usut punya usut, motor tersebut katanya punya ceweknya. Dan kembali beredar viral video Sang Hulk Pubertas membakar STNK Motor, entahlah apa yang terjadi.


Saya tidak paham betul kejadiannya seperti apa, namun ini sudah menjadi hal-hal konsumsi publik yang tidak baik. Seperti apa mental bangsa kita? Apakah ini menggambarkan mental pemuda zaman sekarang? Generasi muda katanya penerus bangsa, apakah bangsa ini akan diteruskan oleh orang-orang macam mereka? Jawabannya seharusnya ada pada kita.


Apakah perilaku Hulk Pubertas ini salah? Jelas sekali salah, tapi dia juga tidak bisa disalahkan begitu saja, polisi yang menanganinya juga berperan penting dalam kesalahan ini. Seharusnya polisi tidak membiarkan hal itu terjadi. Mereka ini membuat suatu konten viral? Demi apa? Popularitas? Hal yang viral? Ayolah berpikir positif, kalian menyebar hal seperti itu bukan akan menjadi lelucon nasional saja, kalian telah berperan aktif dalam menghancurkan moral dan mentalitas bangsa.


Hulk Pubertas itu tidak seharusnya dibiarkan melakukan tindakan seperti itu, apalagi polisi malah berusaha mengabadikannya. Pak Polisi yang terhormat mempunyai pilihan untuk mencegah tindakan itu, bahkan paling sederhana bisa mengkategorikan tindakan itu sebagai tindakan mengganggu kepentingan umum. Mereka bisa mengamankan Hulk Pubertas ini. Tapi Pak Polisi lebih memilih mengabadikan hal ini demi konten viral yang spektakuler.


Apa yang salah dengan Negara Berflower ini? Apakah moralnya sudah rusak? Apakah mentalnya sudah kacau? 

Selalu Belajar

Hari ini saya mulai belajar lagi, mulai kembali menguji keikhlasan hati. Dari dulu memang kita senantiasa belajar pada kehidupan. Belajar tentang banyak hal yang ada di sekitar kehidupan kita. Apa yang terjadi pada kita maupun terjadi pada orang lain. 


Ikhlas adalah puncak ilmu yang katanya sulit untuk dipelajari, apalagi untuk diterapkan. Namun banyak sebagian orang merasa bahwa ikhlas itu adalah perjuangan. Kita sering mendapati hal-hal yang memang tidak kita inginkan. Hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak kita. Disitulah keilmuan kita tentang sebuah keikhlasan diuji.


Ujian ikhlas memang datang kapan saja dan dimana saja, ujiannya bisa serta merta datang tanpa diduga sebelumnya. Datang tanpa undangan dan tanda-tanda tertentu. 


Hari ini saya kembali diberi kesempatan mencoba mempraktekkan kembali ilmu ikhlas yang telah saya pelajari selama ini. Ilmu yang bertahun-tahun yang lalu mulai saya pelajari dan terapkan. Akhirnya hari ini ilmu itu kepakai lagi. 


Kehilangan sesuatu yang kita cintai tidaklah mudah, hal itu memang tidak bisa kita ukur dengan takaran materi. Sesuatu yang mulai kita sayangi, yang mulai kita cintai telah menjadi salah satu bagian dalam hidup kita, namun ketika itu diambil oleh yang menitipkan kita harus segera bisa untuk mengikhlaskannya. 


Berbagi dengan banyak orang, belajar bersama dengan banyak pemikiran adalah hal-hal yang mulai saya sukai. Kegiatan tersebut malah lebih dari sekedar suka, saya mulai mencintai kegiatan tersebut. 


Namun kegiatan itu mulai diambil dalam kehidupan saya, yang biasanya tiap semester saya mempunyai jam rutin untuk mengajar, sekarang sudah tidak lagi. Yang biasanya saya bisa berbagi ilmu dan pemikiran, sekarang sudah tidak bisa lagi.


Tapi tidak bisa laginya hanya di kampus itu saja, saya masih punya banyak media untuk senantiasa berbagi. Masih banyak cara saya untuk senantiasa bertukar pikiran dengan banyak orang. Hal itu yang harus saya mulai dengan serius (fandora, 2019)


Selasa, 05 Februari 2019

Xin Nian Kuai Le


Gong Xi Fa Cai
Xin Nian Kuai Le
Tahun baru Cina sudah berganti lagi, seperti tahun-tahun sebelumnya perayaan ini disambut suka cita oleh masyarakat Tionghoa. Etnis Tionghoa di Indonesia memang sudah tersebar hampir di seluruh nusantara, mereka adalah masyarakat Indonesia yang memiliki garis keturunan dari etnisTionghoa. Selama ini banyak orang yang berpersepsi salah, mereka menganggap orang Indonesia keturunan Tionghoa adalah orang Cina, mereka bukanlah orang Cina, mereka adalah orang Indonesia seperti kita, namun mereka berasal dari keturunan Etnis Tionghoa.

Banyak masyarakat Indonesia mengira bahwa Etnis Tionghoa di Indonesia adalah orang non muslim, hal ini merupakan kesalahan persepsi terbesar. Orang yang berpikir dan berpendapat seperti itu adalah orang-orang yang tidak belajar sejarah dengan baik. Mereka tidak tahu bahwa persebaran agama islam pertama di Pulau Jawa yang dipelopori oleh Wali Songo sama dengan persebaran Etnis Tionghoa di tanah Jawa. Wali Songo keturunan Etnis Tionghoa? Coba cari sejarahnya sendiri, klik google aja kalau malas membaca buku.

Tidak memungkiri bahwa kerja keras etnis Tionghoa di Indonesia sangat luar biasa, kebanyakan dari mereka sukses dan berhasil dari berdagang. Etnis Tionghoa memang terkenal dalam kepiawaiaanya berdagang, di negara asalnya di Cina banyak dari mereka yang mampu menciptakan industri, karena industri itulah mereka sekarang merupakan salah satu negara yang diperhitungkan. Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia memang sebuah negara yang terdiri dari berbagai suku dan etnis, keragaman itu sebenarnya merupakan aset terpenting dari sebuah negara, namun sangat disayangkan banyak orang-orang yang jahat memanfaatkan keragaman itu untuk memecah belah masyarakat Indonesia. Kita adalah bangsa yang besar, dengan sumber daya yang luar biasa besar juga. Kenapa kita selalu berdebat, bertarung, berebut dan bertikai untuk hal-hal yang tidak penting sama sekali. Berebut kekuasaan? Untuk kepentingan pribadi atau golongan? Ya sudahlah, tidak penting lagi dibahas, yang penting adalah mari sambut Tahun Babi dengan gembira. Gong Xi Fa Cai. Xin Nian Kuai Le