Minggu, 21 November 2010

Pasir Hisap

Waduh…ternyata saya baru tahu efek pasir hisap. Pasir hisap atau sering disebut pasir pemangsa, pasir hidup atau orang luar sering menyebutnya Quicksand. Banyak sekali sebutan untuk pasir hisap ini, sering kita melihat di film-film adegan pasir hisap yang menelan korban, Quicksand yang mengisap manusia ke lubang tak berdasar.  Sebenarnya kejadian itu hanya fiktif belaka, menurut penelitian para ahli Pasir Hisap (Quicksand), hanyalah campuran pasir berkualitas tinggi, tanah liat, dan air garam. Pasir Hisap ini tak mampu menelan manusia sampai ke lubang tak mendasar. Pasir Hisap ini hanya akan menghisap manusia sampai setengah badan saja. Sebenarnya penjelasan tentang pasir Hisap dapat Anda baca sendiri di berbagai buku yang ada di perpustakaan atau toko buku, atau lebih canggihnya lagi Anda bisa langsung bertanya pada Mbah Google.

Saya tidak akan panjang lebar menjelaskan seperti apa pasir hisap itu, tapi saya hanya ingin menkorelasikan efek dari pasir hisap ke kehidupan kita. Sebelumnya kita anggap saja Pasir Hisap mampu menelan manusia ke lubang tak mendasar, sejenak kita percayai saja film-film yang mempertontonkan manusia hilang tertelan pasir. Sebenarnya banyak hal yang ingin saya bahas dan saya korelasikan antara kehidupan dan pasir hisap, namun saya tertarik mengambil satu bahasan yang sepertinya menarik untuk menjadi bahan perbincangan. Kita bahas saja dunia percintaan dengan Pasir Hisap.

Saya ingin bercerita tentang sepasang kekasih yang dimabuk asmara, mereka sangat berbahagia sekali dengan cinta yang mereka jalin dan mereka bina. Bertahun-tahun mereka menjalani kisah kasih bersama, namun terkadang kejenuhan menjadi masalah diantara mereka. Jenuh menjadikan hubungan mereka hambar, tak berasa atau sudah hilang ketertarikan dengan pasangan. Hubungan yang sudah dijalani bertahun-tahun terasa sudah tidak menarik lagi. Katakanlah disini Sang Pria yang sudah kehilangan ketertarikan kepada kekasihnya (saya memilih tokoh pria yang kehilangan ketertarikan kepada kekasihnya bukan tanpa sebab, saya tidak ingin ada asumsi lain dalam tulisan ini, saya tidak mau dikatakan curcol dalam tulisan saya ini). Sang Pria sudah hilang rasa tertariknya kepada kekasih yang dipacarinya sejak di bangku sekolah. Sang Pria lebih memilih tertarik dengan rekan kerjanya yang mungkin lebih cantik dan lebih seksi dari kekasihnya. Sang Pria mulai menjauhi kekasihnya, dia mulai berubah dan mulai menunjukkan hilangnya rasa yang dulu ada pada kekasihnya. Sang Wanita mulai curiga dengan keadaan kekasihnya yang mulai menunjukkan perubahan yang tidak diharapakan. Sang Wanita mulai sadar bahwa hubungan dengan kekasihnya diambang kehancuran.

Sejauh ini, Anda masih memahami alur dari cerita ini kan? Ok… sebelum kita lanjutkan, mari kita membayangkan perasaan Sang Wanita ketika kekasihnya berbuat demikian, Sang Wanita sadar bahwa kekasihnya sudah jenuh dengan hubungan mereka. Coba bayangkan apa yang akan kalian lakukan jika berada pada posisi sang Wanita? Pastinya kalian akan melakukan apa saja demi mempertahankan hubungan kalian yang sudah bertahun-tahun kalian jalani dengan kekasih kalian.

Sang Wanita dengan jelas dan tegas ingin mempertahankan hubungan mereka, dia berusaha melakukan yang terbaik buat kekasihnya. Sang Wanita akan melakukan apa saja untuk memperbaiki hubungan yang memburuk dengan kekasihnya, dia akan lebih intens dalam mengetahui sepak terjang yang dilakukan kekasihnya, Sang Wanita akan memberikan berbagai hadiah kepada kekasihnya. Tidak lupa tiap detik dan tiap menit Sang Wanita SMS atau telepon kekasihnya. Sebenarnya apa yang dilakukan wanita ini? Apakah Sang Wanita ini dapat mempertahankan hubungan mereka? Apakah dengan segala yang dilakukannya akan membawa kebaikan dalam hubungan yang sudah memburuk dan sulit dipertahankan?

Jawabannya jelas dan pasti, efek Pasir Hisap terjadi disini. Semakin Sang Wanita berusaha mempertahankan hubungannya dengan kekasihnya, semakin hubungan itu hancur. Sama dengan kondisi seseorang ketika terperosok dalam Pasir Hisap, semakin dia berusaha keluar, pasir itu semakin menghisapnya lebih dalam. Semakin keras dia berusaha, semakin dalam juga pasir itu menghisapnya.

Sang Wanita sebenarnya hanya ingin membuktikan bahwa dia sangat mencintai kekasihnya, dia bahkan berbuat lebih baik lagi kepada kekasihnya dari sebelum masalah ini timbul, tapi Sang Wanita ini tidak sadar bahwa yang dia lakukan justru akan mempercepat hubungannya hancur. Semua yang dilakukannya hanya akan menambah kesan buruk kekasihnya, semua yang dilakukannya diluar kebiasaannya malah akan menjadi alasan yang sangat tepat bagi Sang Pria untuk mengakhiri hubungan mereka.

Semestinya kita sadar akan satu hal disini, jodoh kita sudah dituliskan oleh Allah SWT sebelum Allah SWT menciptakan alam semesta dan seisinya. Dalam ayat Al-Qur’an disebutkan “Dan Allah telah menjadikan jodoh-jodoh kamu sekalian dari jenismu sendiri, lalu menjadikan anak-anak dan cucu bagi kamu dari jodoh-jodohmu” (An-Nahl: 72). Disini jelas dan pasti bahwa Allah SWT sudah menggariskan jodoh kita. Sebenarnya Sang Wanita tidak usah bingung dan kuatir atas kekasih yang sudah merasa jenuh dengan hubungan mereka. Sang Wanita hanya tinggal mengikhlaskan kepada Allah SWT, apakah kekasih yang dicintainya selama ini merupakan jodoh dunia dan akhiratnya. Jika Sang Pria ini merupakan jodoh Sang Wanita, meskipun Sang Pria meninggalkannya dengan wanita lain pasti dia akan kembali kepada Sang Wanita, begitu juga sebaliknya, hubungan yang sudah dijalani bertahun-tahun jika memang mereka bukan jodohnya, pasti hubungan itu akan hancur.

Marilah disini kita belajar mengikhlaskan sesuatu yang kita cintai, semua yang kita punyai hanyalah titipan Allah SWT, kita hanya wajib bersyukur telah memilikinya walau hanya sebentar. Allah SWT tahu yang terbaik buat hambaya. Salam Ikhlas. (my_fandora,2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar