Sabtu, 06 November 2010

Still Pray for Indonesia

Angka 26 menjadi angka yang dikeramatkan oleh sebagian orang. Hal ini menyusul bencana alam yang mengahantam Indonesia. Kisah kelam Bencana Tsunami yang menimpa Indonesia di akhir penghujung 2004 telah mengoyak hati seluruh bangsa Indonesia. Kisah suram enam tahun silam kini terulang lagi, tanggal 26 Oktober 2010 tsunami kembali menerjang negeri ini. Tak hanya gelombang tsunami yang melukai negeri ini tapi Letusan Gunung Merapi juga menjadikan negeri ini kembali bersedih. Banyak korban jiwa meninggal karena kejadian ini.
Ada apa dengan Negeriku??? Kau masih saja bersedih wahai Ibu Pertiwi. Tetes air mata tak henti berlinang membasahi negeri ini. Tak surut gelombang cobaan yang menimpa negeri ini. Apa mungkin dosa yang kita tanggung terlalu banyak, sampai Tuhan tak berhenti memberikan kita teguran.
Cobaan dan bencana ini sebenarnya sudah digariskan oleh Allah SWT. Sudah ditakdirkan sebelum Allah SWT menciptakan alam semesta dan seisinya. Kita hanya manusia yang hanya bisa berusaha dan berdoa, hanya itu yang dapat kita lakukan sebagai umat manusia yang sangat lemah. Pasti ada makna dibalik segala cobaan yang menerpa negeri kita ini.
Sebenarnya cobaan dan bencana datang kepada setiap hamba Allah SWT, Allah SWT mencintai umatnya melebihi yang umat manusia sangka. Sebagaimana sabda baginda rasul, ”Idza ahabba allahu ‘abdan ibtalahu.” (jika Allah mencintai seorang hamba, maka dia akan mengujinya). Bencana yang dialami umat manusia lebih berupa ujian dan teguran, dua hal ini yang akan diberikan Allah kepada umat yang dicintainya. Allah SWT tidak akan memberikan Adzab kepada umatnya. Bencana Allah SWT yang berupa adzab telah ditarik semenjak diutusnya Nabi Muhammad SAW. Inilah keistimewaan umat Nabi Muhammad SAW.
Ujian dan teguran, bencana yang dialami negeri kita ini lebih kepada bentuk ujian dari Allah SWT. Bangsa Indonesia sebenarnya adalah sebuah bangsa yang sangat besar. Bangsa yang memiliki kekayaan melebihi bangsa-bangsa lain. Bangsa yang sangat komplek dengan kekayaan alam, budaya dan keseniannya. Ujian dari Allah SWT tak ubahnya seperti ujian kenaikan kelas pada waktu jaman kita sekolah dulu. Ujian yang akan membawa kita naik kelas kepada tingkatan yang lebih tinggi lagi. Bangsa Indonesia ini sedang diuji, diuji untuk menjadi bangsa yang lebih besar lagi. Mungkin banyak orang mempertanyakan mengapa ujian bangsa ini berupa bencana yang berkepanjangan. “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya… “ (al-Baqarah: 2/286). Yakinlah pada ayat diatas bahwa bangsa ini masih mampu menerima bentuk cobaan ini. “….Karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikkan yang banyak padanya.” (An-Nissa:19). Kita bangsa yang kuat, suatu saat kita akan menjadi bangsa yang hebat. Tidak mungkin kita tahu kepintaran seorang anak tanpa memberinya sebuah ujian. Begitu pula dengan bangsa ini. “...Kami angkat derajat orang yang Kami kehendaki, dan diatas setiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi yang Maha Mengetahui.”(Surat Yusuf: 76). Allah mengangkat derajat seseorang dengan caranya, ujian ini menjadi cara Allah untuk mengangkat derajat bangsa ini.
Kita hanyalah manusia, mahluk yang lemah. Kita harus senantiasa bersabar dan ikhlas dalam menerima cobaan ini. Yakinlah ada sebuah makna dari cobaan yang menimpa kita. “fainnama’al ‘usri yusro.. innama’al ‘usri yusro…”(sesungguhnya bersama dengan kesulitan, ada kemudahan.. bersama dengan kesulitan, ada kemudahan.. (Al-Insyirah : 6-7). Itulah yang dijanjikan Allah SWT kepada kita, setelah kesulitan yang kita alami pasti datang kemudahan bagi kita. Tetaplah bersabar dan ikhlas Saudaraku yang tertimpa musibah. Still Pray for Indonesia. (my_fandora, 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar