Selasa, 28 Desember 2010

Ibuku Pembohong

Dalam benak saya masih tergambar jelas kebohongan-kebohongan dari Ibu saya. Dia seorang yang tidak pandai berbohong, tapi tetap saja saya menjadi korban kebohongan Ibu. Selalu saja aku percaya apapun yang dikatakan oleh Ibu, sejak kecil saya selalu dibohongi. Dari dulu sebenarnya saya sudah tahu Ibu saya sering berbohong kecil kepada saya, tapi saat itu saya tak berani juga ngomong kalau Ibu membohongi saya.
Saya menyadari kebohongan Ibu sejak saya menginjak bangku SMP, kebohongan itu muncul tiap menjelang makan siang, sebagai seorang anak laki-laki satu-satunya di keluarga Ibu merasa saya membutuhkan asupan yang cukup dan sehat. Sehingga Ibu saya selalu memberikan jatah lauknya kepada saya, dia selalu tersenyum melihat saya makan dengan lahap, namun dari sinilah kebohongan mulai tercipta. Ketika saya menanyakan “Ibu sudah makan?”, Ibu selalu menjawab “Ibu masih kenyang”, padahal saya sendiri sudah tahu bahwa Ibu saya belum makan dan jatah lauknya diberikan kepada saya.

Kebohongan Ibu tidak hanya itu saja, ketika saya sakit dan demam tinggi Ibu saya selalu setia berada di samping saya, sampai tengah malam dia selalu menunggui saya. Ketika saya menanyakan “Ibu gak ngantu?”, Ibu saya menjawab dengan kebohongan lagi “Belum ngantuk”, padahal dari tadi meskipun saya sakit dan terkapar tak berdaya saya selalu memperhatikan Ibu saya yang selalu menguap dan tampak kelelahan menjaga saya yang sedang sakit.

Masih banyak kebohongan yang dilakukan Ibu saya, dan mungkin juga dilakukan oleh Ibu-ibu yang lain di dunia ini. Kebohongan yang didasari oleh naluri seorang Ibu, kebohongan yang terkadang saya menangis jika mengingatnya, sebuah kebohongan yang indah dan sepertinya saya ingin lagi dibohongi oleh Ibu saya.
Kebersamaan saya dengan Ibu saya relatif singkat, saya hanya bisa bersama beliau sampai usia saya Abege, jadi arti kehadiran beliau baru saya rasakan beberapa tahun saja, saya sangat menyesal telah menyakiti dan melukai hati Ibu saya.

Saya ingin sekali bertemu dengan Ibu, saya ingin sekali dibohongi lagi oleh Ibu, saya kangen sekali dengan belaian lembutnya. Happy Mothers Day…

1 komentar:

  1. bener banget....
    aku setuju!
    ibu emang pandai berbohong, tapi lewat kebohongan itulah beliau memberikan kasih sayangnya pada kita...

    BalasHapus