Rabu, 29 Desember 2010

2010

Tahun 2010, sudah tinggal hitungan jam lagi tahun ini akan berakhir. Saya teringat pada awal tahun 2010 saya masih berbincang bersama Sahabat saya tentang peruntungan di tahun 2010, saya dengan pedenya mengatakan “Ini tahun kita”, sahabat saya kaget mendengar pernyataan saya. “Tahun kita apanya?”, sahabat saya kembali bertanya. Dengan tersenyum saya menjawab “Zodiac kita kan sama-sama Leo, jadi ini tahun kita”, sahabat saya tertawa geli mendengar ocehan gak jelas saya. “Hei…tahun 2010 tu tahunnya macan, jadi yang shionya macan aja, bukan Zodiac Leo”, sahabat saya kembali meluruskan persepsi saya, sambil tertawa saya menjawab “Hahaha…iya seh, tapi biarin aja, pokoknya ini tahun saya”.

Saya penasaran dengan tahun 2010, tahun yang akan saya jalani kedepan, akhirnya saya googling untuk mencari informasi tentang tahun 2010. “Mbah Google bantu saya mencari info…Sim salabim…klik…” akhirnya muncul beberapa web dan blog yang memuat informasi ini. Menurut informasi yang saya dapatkan tahun 2010 adalah tahun macan berelemen logam, tahun ini diprediksi akan berjalan lebih keras dan sulit dihadapi. Sifat shio macam yang keras, agresif, dan penuh persaingan merupakan kesulitan tersendiri bagi shio-shio lain untuk menghadapinya. Kerasnya macan logam akan sangat dirasakan oleh mereka yang memiliki shio dengan lambang lebih lembut. What? Saya kaget dengan informasi yang saya dapatkan. Waduh…saya lahir pada tahun yang memiliki shio yang tergolong lembut. Tahun kelahiran saya berlambang kelinci, apakah saya akan menjadi korban di tahun macan logam ini?

2010, Sebuah tahun yang memberikan saya banyak pembelajaran, tahun 2010 memberikan saya makna kehidupan. Orang yang bershio lembut akan menjadi korban pada tahun ini, percaya gak percaya tapi memang tahun 2010 sangat sulit saya lewati. Melewati tahun macan logam memang sangatlah sulit sekali, tahun yang diprediksikan banyak kecurangan dan banyak kesulitan sungguh nyata bagi saya. Semua hal yang saya lakukan di 2010 menjadi sangat sulit sekali, apa yang saya lakukan di semua aspek kehidupan saya tidak berjalan sesuai harapan. Pada tahun 2010 saya merasa mengalami masa-masa sulit yang menjadikan saya frustasi berat. Saya sering mengeluhkan keadaan yang nyatanya tidak berpihak sama sekali dengan saya, kegagalan demi kegagalan menjadi sangat akrab dengan kehidupan yang saya jalani pada tahun 2010.

2010 saya merasa di sebuah titik terendah kehidupan, saya merasa hidup saya tanpa sebuah arti lagi. Saya sering bertanya kepada Tuhan, sebenarnya ini bukan murni sebuah pertanyaan tapi lebih cenderung ke sebuah keluhan, saya mengeluh kepada Tuhan mengapa permasalahan yang datang kepada saya begitu banyak sekali, kenapa permasalahan ini datangnya bertubi-tubi. Hidup saya rasanya hanya diisi dengan keluhan-keluhan kepada Tuhan, keluhan-keluhan yang rasanya sangat pantas saya keluhkan pada waktu itu.

Mengeluh…mengeluh…dan mengeluh…tiap hari waktu saya isi dengan keluhan-keluhan tanpa ada makna yang berarti bagi saya, keluhan yang tidak membawa dampak perubahan apapun dalam hidup saya, keluhan yang menjadikan saya malah semakin terpuruk dengan keadaan. Sebenarnya saya sadar, keluhan saya tidak akan membawa perubahan, sebenarnya saya juga sadar, sudah saatnya saya bangkit dari keterpurukan, tapi keadaan saya waktu itu tidak mau membawa perubahan apapun dalam hidup saya, saya lebih senang tenggelam dalam suramnya jurang keterpurukan, saya masih saja tenggelam dalam lautan frustasi, masih saja tidak bisa melepaskan diri, saya sadar ini salah, tapi saya tidak mau berubah.

Yups…cukup cerita mengeluhnya, sekarang saya akan menceritakan kebangkitan saya. Seperti dalam sebuah film-film yang pernah saya tonton, entah film drama, action, komedi atau horror, mesti pemeran utamanya selalu kalah diawal, selalu saja pemeran utamanya terpuruk diawal film, begitu juga cerita kehidupan saya, terpuruk dulu terus menyambut suatu momen kebangkitan. Nih..saya ceritakan momen kebangkitan yang menjadi awal perubahan dalam hidup saya. Perubahan yang dahulu saya kira terjadi tanpa ada kesengajaan, perubahan yang membawa dampak sangat signifikan terhadap kehidupan saya saat ini.

Kisah kebangkitan saya terjadi pada waktu kepulangn saya ke kampung halaman, disana saya sempat dinasehati oleh keluarga saya, dinasehati agar tidak terlalu larut kedalam kesedihan saya yang mendalam. Pertama saya hanya menganggapnya sebagai angin lalu, sebagai nasehat yang menurut saya sangat baik, tapi tidak akan membawa perubahan yang sangat signifikan disana. Beberapa hari di kampung halaman semakin membuat saya tidak tenang, saya memutuskan kembali ke tempat domisili saya dengan lebih cepat, namun sebelum keberangkatan, saya melihat koleksi buku milik kakak saya yang tertata dalam sebuah lemari, sekedar iseng saya ingin membawanya satu untuk mengisi waktu luang saya dengan membaca, akhirnya saya memilih suatu buku yang memiliki cover paling bagus, pada waktu itu saya berpendapat buku dengan cover bagus isinya juga bagus. Buku itu sebenarnya buku yang simple sekali, buku yang mengulas tentang sebuah ilmu sederhana, sebuah ilmu yang dikatakan paling mudah dan sulit untuk dipelajari, Ilmu Ikhlas. Sebenarnya saya sangat malas sekali dalam hal membaca buku, saya orang yang paling enggan memasuki took buku dan semacamnya, namun saya ingin sekali membaca buku tersebut.

Iseng-iseng akhirnya saya mulai membaca lembar demi lembar buku itu, semakin saya membaca buku itu semakin tertarik dengan isinya. Sebenarnya saya salah membaca buku, buku itu sebenarnya buku kedua, seharusnya saya membacanya mulai buku yang pertama, namun karena buku pertama ada di kampung halaman saya dan tidak memungkinkan saya pulang kembali untuk mengambilnya, akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan membaca buku tersebut. Lembar demi lembar saya salami mendalam apa yang tertulis di dalamnya, makna yang terkandung mulai saya resapi. Perlahan saya mulai mengetahui hal-hal yang seharusnya saya ketahui, saya mulai merasakan perubahan dalam hidup saya. Saya mulai mengerti masalah-masalah yang terjadi di kehidupan saya pada tahun 2010 ini merupakan ujian bagi saya, ujian yang membuat saya akan lebih kuat dan siap lagi menghadapi segala sesuatu.

Sebuah buku telah membawa banyak perubahan dalam hidup saya, perubahan yang sangat besar dan signifikan, menjadikan tahun 2010 penuh warna di lembaran kisah saya. Ini tahun yang sangat menakjubkan, tahun yang menjadikan saya menjadi lebih kuat, sekali lagi yang saya katakan kepada sahabat saya benar adanya. “Hahaha…iya seh, tapi biarin aja, pokoknya ini tahun saya”, kalimat yang masih saya ingat hingga sekarang. 2010 memang penuh dengan sebuah ujian yang akan menjadikan saya naik ke kelas yang lebih tinggi lagi. Tahun 2010 juga tahun yang penuh dengan sebuah momen kebangkitan, momen yang sangat berarti sekali dalam hidup saya. 2010 saya menjadi lebih dekat dengan keluarga, mereka yang telah memberi banyak dukungan kepada saya ketika teruruk, mereka selalu menjadi alasan saya untuk bangkit.

Terima kasih kepada keluarga, sahabat dan teman saya yang telah memberikan dukungan kepada saya di 2010 ini. Kalian telah menemani saya, memberikan dukungan moral, dan menghina keterpurukan saya sehingga saya mampu bangkit. Hinaan para sahabat dan teman saya bukan malah membuat saya marah, tapi malah menyadarkan saya. Ini tahun saya…dan tahun 2011 tetap menjadi tahun saya…(my fandora, 2010)

Selasa, 28 Desember 2010

Garuda di Dadaku

“Ayo putra bangsa…Harumkan negeri ini…”
“Jadikan kita bangga…Indonesia…”
“Tunjukan dunia…Bahwa ibu pertiwi…”
“Pantas jadi juara…Indonesia…”

“Jayalah negaraku…Tanah air tercinta…”
“Indonesia raya…Jayalah negaraku…”
“Tanah air tercinta…Indonesia raya…”

“Garuda di dadaku…”
“Garuda kebanggaanku…”
“Ku yakin hari ini pasti menang…”
“Kobarkan semangatmu…”
“Tunjukkan keinginanmu…”
“Ku yakin hari ini pasti menang…”


Ini lagu yang sering dikumandangkan pada akhir-akhir ini, demam bola lagi-lagi melanda republik ini, tapi kali ini bukanlah Piala Eropa ataupun Piala Dunia yang menghebohkan. Piala AFF yang menjadikan negeri ini kembali menjadi sorotan dalam dunia sepak bola. Indonesia menjadi salah satu finalis dari Piala AFF, sebuah kejuaraan yang menampilkan negara-negara asia tenggara sebagai pesertanya. Sebuah kebanggan bagi kita, ketika tim nasional Indonesia mampu melaju ke putaran final dengan sangat mengagumkan.

“Garuda di dadaku…Garuda kebanggaanku…” sebuah ungkapan yang tak hanya menjadi sebuah lirik lagu, sebuah kalimat yang mampu menyulut semangat bangsa ini. Piala AFF menjadi sebuah momentum kebangkitan untuk bangsa ini. Mungkin ini menjadi obat mujarab untuk kesedihan negeri ini. Ibu pertiwi masih saja bersedih hati, luka-luka yang ada masih belum sembuh semua. Mungkin ini akan menjadikan ibu pertiwi tersenyum lagi.

Negeri ini tak henti-hentinya diterpa berbagai macam cobaan, mulai dari bobroknya pemerintahan sampai bencana alam yang terus melanda, seakan semua tak bersahabat dengan Indonesia tercinta. Indonesia terus saja terpuruk, kejayaan Indonesia masih dinantikan oleh seluruh masyarakat.

“Garuda terbang tinggi…Garuda mengangkasa lagi…”, kalimat yang sangat cocok kita sandingkan dengan tim nasional sepak bola kita, ditengah kebobrokan negeri ini timnas memberikan angin segar yang menghidupkan kembali impian negeri ini untuk meraih kejayaan. Prestasi yang membanggakan ketika dunia sepak bola kita sangat bobrok karena dipolitisir oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab. Pencapaian tertinggi hingga final Piala AFF 2010 menjadi pembuktian bangsa ini bisa bangkit kembali.

Semua masyarakat mendukung tim nasional Indonesia, mereka bangga akan kebangkitan tim nasional kita. Di setiap laga penyisihan group semua supporter berduyun-duyun memberikan dukunganya, mereka mencintai Indonesia, mereka ingin menjadi saksi kebangkitan Indonesia.

Semua mengharapkan Indonesia dapat keluar menjadi juara turnamen dua tahunan ini. Harapan besar bangsa Indonesia dipikul oleh 22 pemain terpilih yang akan berjuang mempertaruhkan nama besar bangsa Indonesia ini. Penampilan yang sangat mengagumkan dari para pemain tim nasional membuat target juara bukan suatu hal yang mustahil, dan akhirnya Indonesia pun menjadi finalis di ajang bergengsi di Asia Tenggara ini.
Tanggal 26 Desember 2010, Indonesia harus melakoni laga leg pertama Final AFF di negeri jiran Malaysia, Negara tetangga yang sering bersinggungan dengan Indonesia. Laga ini menjadi sangat krusial sekali, banyak orang menganggap laga ini merupakan pertaruhan harga diri bangsa. Indonesia dituntut harus bisa memenangkan pertandingan dibawah tekanan supporter Malaysia. Supporter Indonesia berbondong-bondong ke negeri seberang demi mendukung tim kebanggannya, mereka rela mengorbankan tenaga dan waktu demi memberi dukungan moral kepada pemain timnas. Garuda melawat ke negeri jiran dengan membawa harapan kemenangan, membawa seluruh impian bangsa Indonesia di setiap kepakan sayapnya. Namun apa yang terjadi? Semua harapan masyarakat Indonesia telah musnah, Garuda terkoyak dengan tiga gol tanpa balas. Memang pertandingan berjalan sangat seru pada awalnya, tapi bentuk intimidasi dari supporter tuan rumah menjadikan pemain timnas kehilangan kosentrasi. Kekalahan kita disebabkan oleh supporter lawan? Tidak, kekalahan kita karena kita kehilangan fokus dan kosentrasi pada saat-saat genting, kita hanya kurang siap bermain dalam tekanan supporter lawan.

Kekalahan ini tak menjadikan bangsa ini menarik dukungannya terhadap tim nasional. Supporter masih senantiasa setia mendukung tim kebanggan mereka. Masih ada 90 menit berikutnya di leg kedua, masih ada harapan untuk membalikkan keadaan. Kemenangan 4-0 di Gelora Bung Karno memang berat untuk timnas, tapi bukanlah tidak mungkin kita bisa memenangkan pertandingan ini. Kemerdekaan bangsa ini di dapatkan bukan dari pemberian penjajah, kemerdekaan bangsa ini diraih dengan perjuangan. Mustahil kita menyarangkan empat gol tanpa balas ke gawang Malaysia? TIDAK…semua tidak ada yang mustahil, perjuangan Indonesia melawan penjajah hanya bersenjatakan bambu runcing, melawan penjajah yang memiliki senjata lengkap, apakah itu mungkin? Kemerdekaan telah menjawab pertanyaan itu. Tanggal 29 Desember 2010 akan menjadi hari yang bersejarah untuk negeri ini, mari kita berjuang bersama demi kehormatan negeri ini, dukung dan beri doa buat Indonesia tercinta, mari kita menjadi pemain keduabelas yang akan menghancurkan Malaysia.

Saya bangsa Indonesia, saya bangga menjadi bangsa Indonesia, saya bangga menjadi bagian dari bangsa yang besar ini. Timnas Indonesia bermain dengan penuh kebanggan, menunjukkan performa terbaik mereka. Selama darah saya merah dan tulang kuat saya masih berwarna putih, saya masih setia mendukung Garuda. Berdoa demi kebangkitan negeri ini, berikan dukungan terhadap tim nasional kita, jadikan ini momentum kebangkitan bangsa ini, Garuda di Dadaku…Garuda Kebangganku…(my_fandora, 2010)

Ibuku Pembohong

Dalam benak saya masih tergambar jelas kebohongan-kebohongan dari Ibu saya. Dia seorang yang tidak pandai berbohong, tapi tetap saja saya menjadi korban kebohongan Ibu. Selalu saja aku percaya apapun yang dikatakan oleh Ibu, sejak kecil saya selalu dibohongi. Dari dulu sebenarnya saya sudah tahu Ibu saya sering berbohong kecil kepada saya, tapi saat itu saya tak berani juga ngomong kalau Ibu membohongi saya.
Saya menyadari kebohongan Ibu sejak saya menginjak bangku SMP, kebohongan itu muncul tiap menjelang makan siang, sebagai seorang anak laki-laki satu-satunya di keluarga Ibu merasa saya membutuhkan asupan yang cukup dan sehat. Sehingga Ibu saya selalu memberikan jatah lauknya kepada saya, dia selalu tersenyum melihat saya makan dengan lahap, namun dari sinilah kebohongan mulai tercipta. Ketika saya menanyakan “Ibu sudah makan?”, Ibu selalu menjawab “Ibu masih kenyang”, padahal saya sendiri sudah tahu bahwa Ibu saya belum makan dan jatah lauknya diberikan kepada saya.

Kebohongan Ibu tidak hanya itu saja, ketika saya sakit dan demam tinggi Ibu saya selalu setia berada di samping saya, sampai tengah malam dia selalu menunggui saya. Ketika saya menanyakan “Ibu gak ngantu?”, Ibu saya menjawab dengan kebohongan lagi “Belum ngantuk”, padahal dari tadi meskipun saya sakit dan terkapar tak berdaya saya selalu memperhatikan Ibu saya yang selalu menguap dan tampak kelelahan menjaga saya yang sedang sakit.

Masih banyak kebohongan yang dilakukan Ibu saya, dan mungkin juga dilakukan oleh Ibu-ibu yang lain di dunia ini. Kebohongan yang didasari oleh naluri seorang Ibu, kebohongan yang terkadang saya menangis jika mengingatnya, sebuah kebohongan yang indah dan sepertinya saya ingin lagi dibohongi oleh Ibu saya.
Kebersamaan saya dengan Ibu saya relatif singkat, saya hanya bisa bersama beliau sampai usia saya Abege, jadi arti kehadiran beliau baru saya rasakan beberapa tahun saja, saya sangat menyesal telah menyakiti dan melukai hati Ibu saya.

Saya ingin sekali bertemu dengan Ibu, saya ingin sekali dibohongi lagi oleh Ibu, saya kangen sekali dengan belaian lembutnya. Happy Mothers Day…

Keluarga Cemaraku

Saya ingin berbagi tentang oretan saya semasa SMA dulu. Saya belum memberikan judul oretan ini. Setelah saya baca lagi oretan saya, ternyata saya dapat menyimpulkan oretan ini lebih baik tanpa judul. Dibaca saja dulu ya? Jangan dilewatkan kalimat-kalimatnya, oretannya ini bagus kok. Kalian pasti tidak akan kecewa membacanya, sudah ada beberapa teman saya yang pernah membaca oretan ini, dan pastinya temanya tetap tak jauh tentang cinta, tapi cinta seperti apa? Kalian sendiri yang mesti menyimpulkan artinya.

“Aku ingin tak lagi melihat, agar aku tak lagi melihat keindahan melebihi dirimu…”
“Aku ingin tak lagi mendengar, agar aku tak lagi mendengar kata manis melebihi kata-katamu”
“Aku ingin tak lagi mengucap, agar aku tak lagi memuja selain dirimu…”
“Aku ingin tak lagi merasa, agar tak ada lagi perasaan yang dapat menandingi perasaanmu…”

“Namun seandainya aku tak dapat lagi melihat, mendengar, mengucap dan merasakan, aku tak mungkin lagi mengagumi keindahanmu…”

Oretan ini sebenarnya memiliki arti yang mendalam, banyak arti yang bisa ditangkap dari oretan ini. Memang temanya tentang cinta, tapi tergantung dari kalian mengartikan cinta itu sendiri dan menujukan cinta itu kepada siapa. Kita bisa saja menujukan oretan diatas kepada kekasih kita, pasangan yang menemani kita, tapi saya akan membahasnya dari segi cinta saya kepada keluarga saya. Karena merekalah yang paling berarti saat ini untuk saya.

Ketika kita dilahirkan di dunia ini kita tidak dapat memilih keluarga seperti apa yang kita inginkan, kita tidak dapat memilih status sosial keluarga kita, kita tidak bisa memilih dimana kita dilahirkan. Kita hadir ditengah-tengah keluarga kita bukan tanpa alasan, Allah SWT menghadirkan kita di tengah-tengah keluarga kita pasti mempunyai suatu alasan tertentu. Allah SWT telah menetapkan ketentuan seperti apa keluarga yang baik untuk kita, Allah Maha Rencana, Allah SWT telah merencanakan kehidupan ini dengan sempurna, keluarga kita adalah yang terbaik untuk kita. Seorang ayah, seorang ibu, kakak dan adik adalah bagian dari keluarga kita. Pernahkah dari kalian ingin mengganti salah satu keluarga kalian? Seperti misalnya kalian ingin mengganti Ayah atau adik kalian? Dulu semasa saya kecil pernah berpikiran seperti itu, seandainya ayah saya seperti ayah teman saya, seperti yang saya ceritakan di oretan saya terdahulu “My Father Superhero”, sebenarnya waktu kecil memang saya tidak tau apa-apa, saya kurang peka terhadap kehebatan ayah saya. Tapi sekarang saya sadari, keluarga saya merupakan keluarga terbaik yang pernah saya punya. Keluarga yang memang terbaik yang dihadirkan oleh Allah SWT untuk saya.

“Aku ingin tak lagi melihat, agar aku tak lagi melihat keindahan melebihi dirimu…”. Keluarga saya tetap terbaik yang pernah ada, memang banyak keluarga-keluarga hebat diluar sana, tapi saya tidak pernah berniat mengganti mereka. Saya sering melihat keluarga hebat, yang terkadang secara logika memang lebih hebat dari keluarga saya, tapi tetap menurut saya keluarga saya yang terbaik. Saya ingin sekali tak lagi melihat, karena saya sudah melihat keluarga hebat yang sudah saya miliki.

“Aku ingin tak lagi mendengar, agar aku tak lagi mendengar kata manis melebihi kata-katamu”. Keluarga saya selalu saja setia menemani saya disetiap jengkal langkah kehidupan yang saya tempuh. Setiap benar dan salah saya keluarga saya selalu berikan yang terbaik untuk saya, kata-kata mereka sangat manis di telinga saya. Setiap dukungan dan motivasi selalu diberikan kepada saya. Setiap kesalahan yang saya perbuat mereka tak pernah menghakimi saya, mereka tidak pernah memposisikan saya di posisi yang salah, meskipun mereka tidak menganggap benar kesalahan saya tapi mereka selalu memberikan dukungan kepada saya. 

“Aku ingin tak lagi mengucap, agar aku tak lagi memuja selain dirimu…”. Saya tidak akan pernah mengucapkan keluarga saya tidak lebih baik dari keluarga siapa pun. Keluarga saya menjadi yang terbaik buat saya. Saya selalu ingin mengucapkan syukur telah diberikan keuarga terhebat di muka bumi ini, saya ingin selalu menceritakan kepada setiap orang bahwa keluarga saya terbaik di dunia ini.

“Aku ingin tak lagi merasa, agar tak ada lagi perasaan yang dapat menandingi perasaanmu…”. Saya tidak ingin lagi merasakan kehebatan dari keluarga lain, karena saya sudah merasakan kehebatan dari keluarga yang saya miliki. Keluarga saya hebat, dengan segala kekurangan dan kelebihannya keluarga saya akan menjadi yang terbaik di muka bumi ini.

Sedikit saja saya membahas oretan saya tentang cinta yang saya tujukan kepada keluarga saya. Karena merekalah yang sangat berharga buat saya dahulu, saat ini, dan nanti. Merekalah yang sangat berarti buat saya selamanya, keluarga yang membuat saya jadi seperti sekarang ini. Keluarga yang menentukan perjalanan hidup saya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Setiap kalian merasa mendapatkan masalah besar dan kalian merasa kalah dan gagal dalam hidup ini, ingatlah kalian masih mempunyai kekuatan hebat untuk menopang dan membangkitkan kalian kembali, kekuatan itu adalah Keluarga kalian. (my fandora, 2010)

Hati-hati dengan (Hati)

"That's why God placed our brain on the top, to use it first before our heart.."

Ada seorang cewek mengatakan pepatah diatas kepada saya, sebenarnya waktu itu saya tidak setuju dengan pernyataan diatas, dengan berbagai alasan yang ada saya mengatakan bahwa saya tidak setuju dan tidak pernah akan pernah setuju dengan pernyataan diatas. Sebenarnya apa sih arti pernyataan diatas? Katanya Mbah Google translate seh artinya "Itu sebabnya Tuhan menempatkan otak kita di atas, untuk menggunakannya terlebih dahulu sebelum hati kita ..". Itu kata Mbah Google translate, tapi sekarang siapa yang tahu maknanya? Siapa yang bisa mendeskripsikan pernyataan diatas?

Saya menangkap arti dari kalimat diatas adalah bahwa kita meski menggunakan otak kita untuk berpikir dalam menghadapi masalah, daripada menggunakan hati kita. Jadi kita mesti mempertimbangkan sebab dan akibat jika kita akan mengambil suatu keputusan dalam menyelesaikan masalah, kita meski mengenyampingkan keinginan “hati” kita. What? Hati? Keinginan “hati”? Apa itu hati? Dimana letaknya hati? Semua orang berbicara hati dan hati, tanpa tahu yang dimaksud hati itu apa?

Hati bila diterjemahkan dalam bahasa Inggris artinya heart, yang punya arti in English, heart means pumplike organ of blood circulation, composed mainly of rhythmically contractile smooth muscle, located in the chest between the lungs and slightly to the left and consisting of four chambers… Kalau diartikan lagi dalam bahasa Indonesia deskripsi tersebut lebih cocok untuk mendeskripsikan jantung, bukanlah hati. Hati dalam bahasa Inggris sendiri sering juga disebut liver. Terus apa sebenarnya hati itu? Dan apa beda hati dengan jantung? Oh My God…Saya jadi semakin takut saja dalam menulis artikel ini, saya takut salah mengartikan arti hati sebenarnya. Bahkan pertanyaan seorang teman membuat saya menjadi lebih bingung lagi, seorang teman bertanya pada saya “Sebenarnya perasaan kita itu ada di dalam hati, jantung ataukah dalam otak (pikiran)?”

Kita liat lagi terjemahan ganda dari kata heart yang sebenarnya menjadi kontroversi karena salah kaprah. Dalam bahasa arab hati disebut sebagai Qolbu, pada sebuah hadist bercerita, Abu Nu`aym menceritakan bahwa Rasulullah s.a.w. berkata: “Sesungguhnya di dalam jasad ada sebongkah daging; jika ia baik maka baiklah jasad seluruhnya, jika ia rusak maka rusaklah jasad seluruhnya; bongkahan daging itu adalah QALBU”. Berarti disini Rasulullah SAW berbicara tentang organ yang dimiliki manusia, dimana organ itu akan berpengaruh besar pada tubuh manusia. Jika hal ini yang dimaksud jantung, sudah jelas dan pasti bahwa jantung mempunyai fungsi yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Bagaimana dengan hati (organ manusia)? Hati mempunyai fungsi yang vital juga sebagai organ manusia, tapi jika hati (organ) kita rusak kita masih bisa menggantikan dengan hati orang lain. Bagaimana kalau seandainya jantung kita yang rusak? Masihkah kita bisa mengganti dengan jantung yang lain?

Sebenarnya terjemahan heart selama ini yang orang kira adalah hati merupakan hal yang salah kaprah, heart disini seharusnya diterjemahkan sebagai jantung yang mempunyai fungsi vital dalam kehidupan manusia. Begitu juga dengan arti hati secara abstrak, dalam hadist: “Sesungguhnya orang beriman itu, kalau berdosa, akan akan terbentuk bercak hitam di qalbunya”. (HR Ibnu Majah). Qolbu disini lebih dikenal secara abstrak, yang sifatnya tanpa ada sebuah wujud yang nyata. Hati yang dimaksud disini lebih dalam artinya inti dari sebuah jiwa, yang lebih kedalam arti hati nurani manusia. Terus bagaimana kita membedakan kata dari sebuah hati nurani dan dari pikiran kita? Sebuah perasaan yang dikatakan dari hati nurani lebih bersifat mendasar, sebuah perasaan yang jujur terungkap tanpa kita sadari, berbeda dengan sebuah perasaan yang datang dari sebuah pikiran, perasaan yang datang dari sebuah pikiran datang dengan kesadaran penuh dalam diri kita, biasanya cenderung hadir setelah perasaan dari dalam hati nurani. Semua perasaan yang hadir dalam diri kita yang berasal dari dalam hati nurani maupun pikiran kita adalah baik untuk kita, terkadang perasaan yang datang dari hati nurani memerlukan bantuan perasaan dari sebuah pikiran dalam mempertimbangkan keputusan yang terbaik, begitu juga ketika perasaan dari pikiran muncul dengan berbagai alternative pilihan yang sangat sulit dalam memutuskan memerlukan bantuan perasaan dari hati nurani untuk memutuskan.

Dahulu saya sempat bertanya pada seorang teman, seorang teman yang sama-sama menjadi pejuang ikhlas, “Manakah yang lebih baik perasaan dari hati nurani ataukah perasaan dari dalam pikiran kita?”. Teman saya menjawab dengan senyuman diwajahnya, “Yang baik adalah jika perasaan hati nurani dan pikiranmu menunjukkan suatu hal yang sama”, saya masih kurang puas dengan jawaban itu, kemudian saya kembali bertanya, “Terus bagaimana jika perasaan yang datang dari hati nurani dan pikiran tidak pernah sama?”, teman saya kembali tersenyum kepada saya, “Biarkanlah perasaan itu sampai mereka menyetujui suatu hal yang sama”, mendengar jawaban seperti itu sebenarnya saya masih bingung, saya masih bertanya-tanya tentang banyak hal. Tapi sekarang saya mulai menemukan arti dari jawaban tersebut, saya sudah bisa memahami maksud dari jawaban teman saya. Sebenarnya ketika perasaan yang datang dari hati nurani dan pikiran kita tidak sama kita tinggal mendiamkannya sejenak, kita berdoa dan pasrahkan semua kepada Allah SWT, kita perlu meminta bantuan kepada Tuhan kita Yang Maha Besar, sesungguhnya Allah Maha Pemberi Pertolongan, Allah SWT juga Maha Pengabul Doa. Jadi apapun yang merisaukan hatimu dan pikiranmu sebenarnya suatu hal yang wajar, ketika kamu mendapatkan suatu permasalahan itu suatu hal yang sangat biasa dalam kehidupan. Sebesar apapun masalahmu, kamu masih punya Tuhan Yang Maha Besar, jadi mintalah tolong padaNya. (my fandora, 2010)

Rabu, 01 Desember 2010

my December

“this is my December…”
“this is my time of the year…”
“this is my December…”
“this is all so clear…”

Saya dengan senangnya menyanyikan lagu itu, bulan Desember 2010, bulan yang saya harapkan menjadi bulan yang lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya. Bulan terakhir di tahun 2010, saya berharap akan menjadi bulan terbaik dari sebelas bulan di tahun 2010. Sebelas bulan telah saya lalui dengan penuh perjuangan yang sangat berat dengan berbagai macam cobaan dan ujian.

Tahun 2010 sudah hampir berakhir dengan meninggalkan sebuah kenangan yang sangat merubah hidup saya secara keseluruhan. Perubahan yang saya rasa menjadikan saya menjadi orang yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Desember menjadi bulan penutup di tahun 2010 ini, senang rasanya menyambut bulan terakhir dalam tahun 2010.

Harapan saya di hari pertama di Desember 2010 adalah memperoleh banyak kemudahan di segala hal, saya berharap segala macam urusan saya menjadi lancar di hari pertama bulan terakhir dalam tahun ini. Hari pertama mungkin Allah SWT memberikan jalan yang beda dengan harapan saya sebelumnya, Allah SWT sangat sayang kepada saya, Allah memberikan ujian lagi kepada saya, ujian yang lebih ringan dari sebelumnya.

1 Desember 2010 merupakan hari penggelaran adik saya, sebuah acara pengambilan sumpah yang mengharuskan keluarga saya datang memenuhi undangan tersebut. Pagi hari itu keluarga saya datang ke kost saya untuk menjemput saya ke acara penggelaran adik saya sekaligus untuk menjenguk saya.  Pagi itu menjadi awal sebuah ujian Allah SWT untuk saya.

Sepatu basket “Adidas” kesayangan saya disukai dan dipinjam orang, sepatu dengan warna favorit saya merah hitam lenyap dari tempat penyimpanannya. Sepatu yang saya impikan dan sudah saya tempelkan gambarnya dalam “dreamboard” saya, sepatu yang saya beli dengan hasil tabungan saya. Kini entah dimana berada? Mendapati sepatu favorit saya hilang ditelan bumi saya malah justru mengucapkan “Alhamdulillah”, saya lebih berpikiran terbuka di bulan Desember ini. Saya mensyukuri bahwa Allah SWT masih mengambil titipannya yang berupa sepatu, Allah SWT masih mempercayakan titipannya yang lain, titipan yang saya sayangi lainnya bersama saya.

Saya malah tersenyum lebar mendapati hal itu, saya bersyukur Allah SWT masih menitipkan keluarga yang hebat kepada saya, rasa heran kehilangan sepatu favorit saya hilang ketika saya melihat senyuman terindah dari ayah saya, senyuman yang selama ini menemani perjuangan saya. Saya tidak akan membuat hari ini menjadi hari yang buruk, saya tidak akan mempermasalahkan masalah kecil ini yang mengakibatkan saya memancarkan energi negatif.

Saya lebih mensyukuri banyak hal sekarang, melihat motor favorit yang saya punya membuat saya tersenyum lebar dan berucap dalam hati “Ya Allah…Terima kasih atas kenikmatan dunia yang engkau titipkan berupa motor ini, semua menjadi kehendakmu jika Engkau mau mengambilnya”. Keluarga yang hebat telah dihadirkan Allah SWT kepada saya untuk menemani perjuangan saya, membuat saya bersyukur lebih atas rejeki yang sangat berlimpah ini, setiap hari Allah SWT memberi kemudahan rejeki bagi saya. Setiap saat kasih dan sayangNya terpancar untuk saya. “Alhamdulillah…awal bulan Desember ini saya belajar suatu hal yang berharga…” (my fandora, 2010)

Rabu, 24 November 2010

Saya Ingin Menjadi Superman dan Batman

Waktu kecil saya sudah belajar berbohong kepada setiap orang, saya belajar berbohong sejak saya belajar di bangku taman kanak-kanak. Saya masih ingat waktu itu guru TK saya, katakanlah “Bu Bunga” (bukan nama sebenarnya dan bukan nama korban pemerkosaan lho) bertanya kepada saya “Apa cita-cita kamu?”, saya pun menjawab dengan penuh kebohongan kepada guru TK saya “Cita-cita saya ingin jadi tentara Bu”. Bohong? Bagaimana bisa bohong? Sebenarnya cita-cita saya mendekati seperti tentara, namun saya tidak mungkin menyebutkan cita-cita saya di depan kelas. Ciri pendidikan di Indonesia kan seperti itu, sering terjadi pembunuhan karakter bahkan sejak anak masih bersekolah di bangku Taman Kanak-kanak. Coba bayangkan kalau seandainya saya mengatakan cita-cita saya yang sejujurnya kepada guru TK saya? Apa yang akan terjadi kalau seandainya saya bilang cita-cita saya ingin menjadi Superman, apa yang terjadi seandainya saya bilang cita-cita saya ingin menjadi seperti Batman. Pasti cemooh dari teman-teman saya, pasti saya akan menjadi bahan ejekan dari teman-teman saya. Akhirnya saya selalu mencari aman dalam menjawab pertanyaan dari guru saya, saya menjawab “saya ingin menjadi tentara Bu”, mungkin itu jawaban paling aman yang saya pikirkan pada waktu itu.

Seiring waktu berjalan ternyata saya berkembang seperti manusia pada umumnya, saya takut dianggap berbeda, saya tumbuh seperti manusia kebanyakan. Ini akibat pembunuhan karakter sewaktu saya kecil. Waduh…kok gini jadinya hidup saya ya??? Semakin bertambah usia saya ternyata semakin tersadarkan pikiran saya, hidup saya bukan ditentukan oleh orang lain, hidup saya adalah pilihan saya sendiri. Tidak ada salahnya kalau pun saya jadi beda, mungkin orang akan menertawakan saya, tapi itu tidak akan mempengaruhi hidup saya.

Sejak kecil saya bercita-cita ingin menjadi Superman, sejak kecil saya bercita-cita ingin menjadi Batman. Dan sampai sekarang saya masih bercita-cita ingin menjadi Superman dan Batman. Saya bangga mempunyai cita-cita seperti itu, bahkan saya ingin umumkan kepada semua orang tentang cita-cita saya.  Mungkin untuk sebagian orang cita-cita saya dianggap lucu dan tidak mungkin terwujud, tapi tunggu dulu, kita belum membahas masalah ini lebih lanjut. Memang kalau dipikir dengan logika saya tidak akan mungkin terbang seperti Superman, memang saya tidak akan mempunyai peralatan secanggih Batman untuk berperang. Tapi banyak hal yang kita lewatkan disini, suatu hal yang seharusnya kita perhatikan lebih detail lagi.

Saya mempunyai cita-cita ingin menjadi Superman dan Batman bukan tanpa sebab, memang ketika waktu kecil saya ingin terbang seperti Superman dan ingin punya peralatan canggih seperti Batman. Tapi sekarang saya sudah dewasa dan cita-cita saya masih tetap sama. Pasti kalian sudah tahu siapa Superman dan Batman. Bagi yang suka kisah Superhero akan lebih memahami siapa itu Superman dan Batman.

Kita bahas saja dulu dari seorang Superman. Siapakah Superman? Kenapa saya ingin jadi Superman? Arti dalam bahasa Indonesia sendiri Superman adalah seorang manusia yang super. Menurut cerita dongeng superhero Superman adalah salah satu pahlawan super yang memiliki kekuatan super seperti tubuhnya yang keras bagai baja, sehingga ditembak pun Superman tidak mempan. Matanya yang bisa mengeluarkan sinar laser, sinar yang bisa membelah apa saja, dan pandangannya bisa menembus tembok. Ditambah lagi kekuatan andalannya yaitu terbang, Superman bisa terbang dengan kecepatan kilat. Kekuatannya begitu luar biasa, saya sendiri sadar tidak akan mampu mendapatkan kekuatan seperti itu meski pun saya sudah berguru di berbagai daerah. Namun sebenarnya ada suatu hal yang perlu diketahui, menurut cerita superhero Superman adalah seorang manusia super yang berasal dari sebuah planet asing, sebuah planet di luar tata surya kita yang bernama Planet Kryptonite.

Inilah yang saya garis bawahi, saya ingin menjadi Superman karena hal ini. Superman adalah manusia super yang ada di Planet Bumi, tapi di planetnya sendiri Planet Kryptonite Superman hanyalah manusia biasa, manusia biasa tanpa kekuatan apapun. Saya ingin berjuang menjadi seorang Superman. Berjuang merantau di kota orang dengan segenap tenaga dan jiwa, menjadi seorang manusia super di kota asing. Saya ingin berjuang layaknya seorang Superman, memiliki kekuatan super bukan di kota sendiri, bisa menaklukkan kota asing yang menjadi tempat perantauan saya. Itulah kenapa cita-cita saya ingin menjadi Superman.

Setelah menjadi Superman, cita-cita saya ingin menjadi Batman. Kenapa Batman? Ada apa dengan Batman? Batman adalah seorang pahlawan yang memiliki banyak peralatan yang canggih, mulai dari baju besinya yang anti peluru, senjata yang serba canggih dan kendaraan yang super canggih, inilah yang menjadikan Batman pahlawan super. Menurut cerita superhero Batman berasal dari sebuah kota yang bernama Gotham, tempat yang menjadi tempat kelahiran pahlawan super tersebut. Batman berjuang dan menjadi pahlawan super di kotanya sendiri. Dengan segenap tenaga dan kemampuannya dia berjuang mempertahankan dan membela kota tempat kelahirannya. Itu yang mendasari saya mempunyai cita-cita menjadi Batman, saya ingin berjuang sekuat tenaga untuk kota tempat kelahiran saya tercinta. Saya ingin menjadi seorang Superhero untuk kota kelahiran saya. Dengan segenap tenaga dan jiwa ingin mengabdikan diri di kota tempat saya dilahirkan.

Cita-cita saya ingin menjadi Superman baru menjadi Batman. Semoga suatu saat impian saya terwujud, impian dimana saya akan menjadi seorang manusia super di kota perantauan dahulu, menjadi orang yang benar-benar bisa berjuang dengan maksimal. Sebelum kembali untuk mengabdi di kota kelahiran saya akan menjadi berjuang menempa diri menjadi seorang manusia yang super di kota orang. Untuk mewujudkan mimpi saya, mimpi menjadi seorang superhero, mempunyai cita-cita menjadi Superman kemudian menjadi Batman. (my_fandora, 2010)

Minggu, 21 November 2010

Pasir Hisap

Waduh…ternyata saya baru tahu efek pasir hisap. Pasir hisap atau sering disebut pasir pemangsa, pasir hidup atau orang luar sering menyebutnya Quicksand. Banyak sekali sebutan untuk pasir hisap ini, sering kita melihat di film-film adegan pasir hisap yang menelan korban, Quicksand yang mengisap manusia ke lubang tak berdasar.  Sebenarnya kejadian itu hanya fiktif belaka, menurut penelitian para ahli Pasir Hisap (Quicksand), hanyalah campuran pasir berkualitas tinggi, tanah liat, dan air garam. Pasir Hisap ini tak mampu menelan manusia sampai ke lubang tak mendasar. Pasir Hisap ini hanya akan menghisap manusia sampai setengah badan saja. Sebenarnya penjelasan tentang pasir Hisap dapat Anda baca sendiri di berbagai buku yang ada di perpustakaan atau toko buku, atau lebih canggihnya lagi Anda bisa langsung bertanya pada Mbah Google.

Saya tidak akan panjang lebar menjelaskan seperti apa pasir hisap itu, tapi saya hanya ingin menkorelasikan efek dari pasir hisap ke kehidupan kita. Sebelumnya kita anggap saja Pasir Hisap mampu menelan manusia ke lubang tak mendasar, sejenak kita percayai saja film-film yang mempertontonkan manusia hilang tertelan pasir. Sebenarnya banyak hal yang ingin saya bahas dan saya korelasikan antara kehidupan dan pasir hisap, namun saya tertarik mengambil satu bahasan yang sepertinya menarik untuk menjadi bahan perbincangan. Kita bahas saja dunia percintaan dengan Pasir Hisap.

Saya ingin bercerita tentang sepasang kekasih yang dimabuk asmara, mereka sangat berbahagia sekali dengan cinta yang mereka jalin dan mereka bina. Bertahun-tahun mereka menjalani kisah kasih bersama, namun terkadang kejenuhan menjadi masalah diantara mereka. Jenuh menjadikan hubungan mereka hambar, tak berasa atau sudah hilang ketertarikan dengan pasangan. Hubungan yang sudah dijalani bertahun-tahun terasa sudah tidak menarik lagi. Katakanlah disini Sang Pria yang sudah kehilangan ketertarikan kepada kekasihnya (saya memilih tokoh pria yang kehilangan ketertarikan kepada kekasihnya bukan tanpa sebab, saya tidak ingin ada asumsi lain dalam tulisan ini, saya tidak mau dikatakan curcol dalam tulisan saya ini). Sang Pria sudah hilang rasa tertariknya kepada kekasih yang dipacarinya sejak di bangku sekolah. Sang Pria lebih memilih tertarik dengan rekan kerjanya yang mungkin lebih cantik dan lebih seksi dari kekasihnya. Sang Pria mulai menjauhi kekasihnya, dia mulai berubah dan mulai menunjukkan hilangnya rasa yang dulu ada pada kekasihnya. Sang Wanita mulai curiga dengan keadaan kekasihnya yang mulai menunjukkan perubahan yang tidak diharapakan. Sang Wanita mulai sadar bahwa hubungan dengan kekasihnya diambang kehancuran.

Sejauh ini, Anda masih memahami alur dari cerita ini kan? Ok… sebelum kita lanjutkan, mari kita membayangkan perasaan Sang Wanita ketika kekasihnya berbuat demikian, Sang Wanita sadar bahwa kekasihnya sudah jenuh dengan hubungan mereka. Coba bayangkan apa yang akan kalian lakukan jika berada pada posisi sang Wanita? Pastinya kalian akan melakukan apa saja demi mempertahankan hubungan kalian yang sudah bertahun-tahun kalian jalani dengan kekasih kalian.

Sang Wanita dengan jelas dan tegas ingin mempertahankan hubungan mereka, dia berusaha melakukan yang terbaik buat kekasihnya. Sang Wanita akan melakukan apa saja untuk memperbaiki hubungan yang memburuk dengan kekasihnya, dia akan lebih intens dalam mengetahui sepak terjang yang dilakukan kekasihnya, Sang Wanita akan memberikan berbagai hadiah kepada kekasihnya. Tidak lupa tiap detik dan tiap menit Sang Wanita SMS atau telepon kekasihnya. Sebenarnya apa yang dilakukan wanita ini? Apakah Sang Wanita ini dapat mempertahankan hubungan mereka? Apakah dengan segala yang dilakukannya akan membawa kebaikan dalam hubungan yang sudah memburuk dan sulit dipertahankan?

Jawabannya jelas dan pasti, efek Pasir Hisap terjadi disini. Semakin Sang Wanita berusaha mempertahankan hubungannya dengan kekasihnya, semakin hubungan itu hancur. Sama dengan kondisi seseorang ketika terperosok dalam Pasir Hisap, semakin dia berusaha keluar, pasir itu semakin menghisapnya lebih dalam. Semakin keras dia berusaha, semakin dalam juga pasir itu menghisapnya.

Sang Wanita sebenarnya hanya ingin membuktikan bahwa dia sangat mencintai kekasihnya, dia bahkan berbuat lebih baik lagi kepada kekasihnya dari sebelum masalah ini timbul, tapi Sang Wanita ini tidak sadar bahwa yang dia lakukan justru akan mempercepat hubungannya hancur. Semua yang dilakukannya hanya akan menambah kesan buruk kekasihnya, semua yang dilakukannya diluar kebiasaannya malah akan menjadi alasan yang sangat tepat bagi Sang Pria untuk mengakhiri hubungan mereka.

Semestinya kita sadar akan satu hal disini, jodoh kita sudah dituliskan oleh Allah SWT sebelum Allah SWT menciptakan alam semesta dan seisinya. Dalam ayat Al-Qur’an disebutkan “Dan Allah telah menjadikan jodoh-jodoh kamu sekalian dari jenismu sendiri, lalu menjadikan anak-anak dan cucu bagi kamu dari jodoh-jodohmu” (An-Nahl: 72). Disini jelas dan pasti bahwa Allah SWT sudah menggariskan jodoh kita. Sebenarnya Sang Wanita tidak usah bingung dan kuatir atas kekasih yang sudah merasa jenuh dengan hubungan mereka. Sang Wanita hanya tinggal mengikhlaskan kepada Allah SWT, apakah kekasih yang dicintainya selama ini merupakan jodoh dunia dan akhiratnya. Jika Sang Pria ini merupakan jodoh Sang Wanita, meskipun Sang Pria meninggalkannya dengan wanita lain pasti dia akan kembali kepada Sang Wanita, begitu juga sebaliknya, hubungan yang sudah dijalani bertahun-tahun jika memang mereka bukan jodohnya, pasti hubungan itu akan hancur.

Marilah disini kita belajar mengikhlaskan sesuatu yang kita cintai, semua yang kita punyai hanyalah titipan Allah SWT, kita hanya wajib bersyukur telah memilikinya walau hanya sebentar. Allah SWT tahu yang terbaik buat hambaya. Salam Ikhlas. (my_fandora,2010)

My Father Superhero

Sore itu seperti biasanya saya menyalakan winamp di laptop, saya ingin mendengarkan beberapa lagu barat. Sambil tiduran saya menikmati alunan musik yang mengalir, sambil menirukan beberapa lirik saya ikut menyanyi dan terhanyut di dalamnya. Sampailah saya pada satu lagu yang sebenarnya saya sudah paham makna liriknya seperti apa, tapi di sore itu liriknya lebih terasa nendang banget di telinga saya.

“Because we lost it all…Nothing lasts forever”
“I’m sorry…I can’t be Perfect”
“Now it’s just too late…And we can’t go back”
“I’m sorry…I can’t be Perfect”


“Perfect by Simple Plan” lagu yang biasanya cuma saya dengarkan dan nyanyikan begitu saja, sore itu seperti membangunkan saya dalam tidur yang panjang, saya mulai lagi teringat dengan sosok yang selama ini berperan penting dalam kehidupan saya. Sosok yang selama ini memberikan yang terbaik darinya hanya untuk saya.

“My Father Superhero…” itulah kalimat yang ingin saya katakan kepada semua orang di dunia ini. Kalimat yang ingin saya katakan dengan lantang dan bangganya. Ternyata saya mempunyai seorang Ayah yang terbaik di dunia.

Dulu saya terjebak oleh pemikiran yang dangkal dan tak seharusnya ada dalam pikiran saya, saya terlalu menuntut kesempurnaan dari ayah saya. Terlalu membandingkan peran ayah saya dengan ayah dari teman, tetangga dan kadang peran seorang ayah di televisi. Saya merasakan bahwa ayah saya kurang bisa memahami apa yang saya inginkan, saya merasakan ayah saya tidak bisa memenuhi apa yang saya perlukan. Dulu saya begitu kejam sekali mengadili ayah saya dengan tuntutan yang tidak seharusnya.

Pada waktu kecil ketika melihat ayah dari teman-teman saya memanjakan teman saya dengan membelikannya berbagai mainan yang sangat menarik, saya menjadi iri dengan mereka, saya ingin ayah saya mengerti dan berbuat sama dengan apa yang ayah teman saya lakukan. Ketika beranjak remaja pun saya masih saya menuntut kesempurnaan peran dari ayah saya, melihat ayah dari teman saya mendukung hobi dan kesenangan teman saya, saya menjadi iri lagi dengan teman-teman saya. Saya semakin tidak suka dengan peran yang ayah saya lakukan. Saya semakin membenci ayah saya. Saya mulai sering marah dan membentak ketika bicara dengan ayah saya. Saya terlalu menuntut peran seorang ayah sesuai dengan apa yang saya inginkan. Peran seorang ayah sempurna menurut versi saya.

Saya sangat menyesal sekali mengingat kembali kejadian-kejadian dulu, dimana saya sangat membenci ayah saya, karena peran ayah saya tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan. Ternyata ayah saya seorang yang sangat hebat, dibalik segala kekurangannya saya sangat mendambakan menjadi sosok seperti beliau. Saya mulai mengerti ternyata ayah saya sudah menjalankan peran semaksimal yang dia bisa. Ayah saya sudah berusaha menjadi yang terbaik untuk saya, ayah saya sudah berusaha memberikan segala sesuatu yang saya inginkan. Mengapa saya baru mengertinya sekarang? Saya sangat menyesal sekali harus mengerti sekarang, dosa saya kepada ayah saya begitu besar.

Ayah saya seorang yang sangat sabar, beliau selalu sabar dan ikhlas menghadapi segala macam cobaan. Lima belas tahun ibu saya menderita sakit, tapi ayah saya dengan sabar merawat ibu saya. Ketika ibu saya harus dirawat di rumah sakit pun, ayah saya dengan setia mendampingi ibu saya. Siang dan malam ayah saya selalu mendampingi ibu saya, dia selalu menggenggam tangannya. Ibu saya semakin membaik, ayah saya sangat senang melihat keadaan ibu saya yang semakin membaik, sehingga perawatan ibu saya pun dipindah kerumah. Namun ternyata semua bertolak belakang dengan ekspektasi yang diharapkan semua orang. Pada suatu pagi keadaan ibu saya semakin memburuk, ayah saya tampak gusar dan takut melihat keadaan ibu saya. Dan ternyata Allah SWT memanggil ibu saya lebih cepat. Ayah saya menjadi orang yang paling sedih ketika ibu saya meninggal, namun ayah saya masih berusaha tenang, sabar dan ikhlas.

Suatu malam saya melihat ayah saya menangis setelah sholat malam, dia sangat sedih sekali ditinggal ibu saya. Masalah yang dihadapinya sangat sulit sekali tapi ayah saya selalu sabar dan ikhlas menerima itu semua. Dia masih saja menunjukkan senyum terindahnya kepada anak-anaknya dan orang-orang disekitarnya. Kesedihannya sangat mendalam, namun dia tidak ingin kesedihan itu diketahui oleh orang-orang disekitarnya.
Saya ingin menjadi sabar seperti beliau, saya ingin menjadi seorang yang ikhlas seperti beliau, saya ingin menjadi seorang yang hebat seperti Ayah saya. (my_fandora,2010)

“Love is Simple”

“Love is Simple”, sebuah kata yang sederhana mengingat artinya pun sederhana, tapi makna kalimat itu sangat dalam sekali. Cinta adalah sederhana, kalimat yang mungkin sudah umum kita dengar. Bagaimana kalau kita gali lebih dalam lagi arti dari kalimat “Cinta itu Sederhana” . Sesederhana apakah cinta itu?Kenapa cinta itu sederhana? Padahal banyak orang mengatakan bahwa perasaan cinta pada pasangannya sangat besar, mereka mengatakan bahwa cinta yang mereka miliki sangat besar dan luas, mungkin lagu yang dinyanyikan Ahmad Dhani dan Agnes Monica mampu menggambarkan perasaan dalam dan luas yang dimaksudkan oleh pasangan yang sedang dimabuk asmara.

Cinta merupakan anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan kepada kita, anugerah yang diberikan Tuhan kepada mahluk yang diciptakanNya paling sempurna di dunia ini. Tuhan menciptakan cinta pasti dengan suatu alasan tertentu, alasan yang semestinya akan mendatangkan banyak kebaikan kepada manusia itu sendiri. Cinta yang diciptakan Tuhan sangat beragam, dari cinta manusia kepada Tuhannya, cinta manusia kepada sesama  mahluk hidup, dan cinta kepada sesama manusia, dan masih banyak lagi cinta yang diberikan Tuhan kepada manusia.

Mengapa Tuhan menciptakan cinta? Setiap apapun yang diciptakan Tuhan pasti memiliki suatu manfaat tertentu. Tuhan menciptakan apapun itu ditujukan untuk memberikan manfaat kepada manusia, tak terkecuali cinta. Apa jadinya kalau hidup kita tanpa cinta? Coba kita bayangkan sejenak seandainya hidup kita tanpa cinta! Waduh…saya sendiri mencoba membayangkan saja sulit. Sebenarnya cinta sendiri itu diciptakan Tuhan untuk manusia karena cintanya Tuhan kepada manusia itu sendiri sangat besar. Cinta Tuhan kepada manusia sungguh tak terbatas dan tak mampu tergantikan.

Sesedehana apakah cinta itu? Kita tidak usah berpikir panjang tentang makna cinta yang selalu hadir dalam hidup kita. Kita tidak perlu memikirkan kenapa kita memiliki perasaan cinta ini. Cinta itu sesederhana kita membalikkan telapak tangan, kita tinggal membalikkannya saja. Tidak perlu kita memikirkan bagaimana cara kita membalikkan telapak tangan, tidak perlu kita berpikir “kok bisa kita membalikkan telapak tangan”.
“Love is like a the wind,  I can’t see it, but I can feel it“ (A Walk to Remember). Kita tidak perlu mempelajari apa makna dari sebuah cinta sebenarnya, kita hanya perlu merasakan betapa indahnya sebuah cinta yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Seperti kata Gus Dur “Gitu aja kok repot!”. Kita tidak perlu dipusingkan oleh banyak hal yang bersangkutan dengan cinta. Kita tinggal menjalani dan merasakan betapa hebatnya cinta. (my_fandora,2010)

Minggu, 07 November 2010

Saya Marketer yang Buruk

Saya seorang marketer yang buruk. Saya tidak tau apa jadinya kalau saya bekerja di suatu perusahaan sebagai marketer, mungkin sudah lama saya menerima surat pemecatan. Ternyata dalam kehidupan, ilmu marketing sangat penting sekali. Bagaimana tidak, semua yang kita lakukan dalam hidup ini membutuhkan banyak ilmu pemasaran. Mulai dari skala kehidupan yang terkecil yaitu keluarga sampai skala kehidupan paling besar yaitu masyarakat. Misalnya dalam kehidupan keluarga secara tidak sadar kita telah menerapkan ilmu pemasaran, ketika seorang anak yang menginginkan sesuatu dan dia ingin orang tuanya membelikan apa yang diinginkannya, dia akan berusaha mempengaruhi orang tuanya dengan menjelaskan kelebihan-kelebihan dari barang yang diinginkannya, dia juga akan menjelaskan secara detail dari segi harga sampai manfaat yang diterima dari barang tersebut.
Dalam kehidupan masyarakat pun ilmu marketing diterapakan oleh banyak pihak, mulai dari tukang becak sampai anggota dewan. Tukang becak yang ingin becaknya selalu laris mendapatkan penumpang sekarang menggunakan layanan telepon dan SMS, jadi sekarang para pelanggan becak hanya tinggal menghubungi becak langganannya melalui telepon selular dan jasa antar becak pun segera menjemput penumpang. Apakah Sang Tukang Becak tahu bahwa yang dia terapkan adalah ilmu marketing? Sebenarnya Sang Abang Becak sudah menerapkan bauran pemasaran jasa dalam pelayanan jasa becaknya.
Anggota dewan juga tidak kalah dalam menerapkan ilmu marketing. Sebelum dia menjadi anggota dewan dia akan jor-joran memasarkan dirinya di masyarakat. Dia akan berusaha menarik minat para pemilih untuk memilih dirinya dalam pemilihan umum. Dia akan memasarkan janji manis yang ditawarkan kepada masyarakat.
Sebenarnya orang yang hidup di dunia ini tanpa sadar sudah mempelajari ilmu pemasaran dengan sendirinya. Sejak kecil kita sudah dikenalkan dengan ilmu marketing yang sudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Saya seharusnya merasa bersyukur sekali bisa mempelajari ilmu marketing lebih dalam lagi. Ilmu marketing yang saya dapatkan di bangku kuliah menjadikan saya lebih tahu dari kebanyakan orang tentang pemasaran, dengan ilmu yang saya dapatkan seharusnya saya menjadi seorang marketer yang handal. Tapi kenyataannya tidak demikian, saya merasa menjadi seorang marketer yang buruk, saya merasa dalam kehidupan saya kurang memanfaatkan ilmu marketing.
Hal ini terbukti dengan banyaknya kehidupan sosial saya yang gagal. Hubungan yang saya bina dengan kekasih saya yang sudah lebih dari lima tahun berakhir begitu saja. Kekasih saya lebih memilih laki-laki lain daripada mempertahankan saya. Hubungan jarak jauh yang saya bina dengan kekasih saya memang membutuhkan banyak pengorbanan.  Saya selalu memberikan terbaik yang bisa saya berikan. Namun apa yang saya dapatkan, kekasih saya pergi meninggalkan saya begitu saja. Mungkin terlintas di pikiran Anda bahwa kekasih saya orang yang tidak setia, tapi tidak demikian. Sebenarnya dalam konteks ini yang salah jelas saya, sebagai orang yang mempelajari ilmu pemasaran mengapa saya tidak sadar bahwa ilmu pemasaran bukan hanya ilmu menjual produk atau jasa saja, tapi ilmu tentang kehidupan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 
Seharusnya saya lebih mengerti tentang loyalitas, seharusnya saya lebih mengerti apa itu CRM (Customer Relationship Management), seharusnya saya lebih memahami karakteristik manusia seperti saya memahami karakteristik konsumen yang saya hadapi. Seharusnya saya lebih tahu apa yang diperlukan kekasih saya seperti saya mengerti apa saja yang diperlukan oleh konsumen saya.
Saya telah salah dalam menerapkan ilmu marketing dalam kehidupan ini. Seharusnya saya lebih mengaplikasikannya dalam semua aspek kehidupan yang ada. Saya sadar telah menjadi seorang marketer yang buruk, tapi saya sadar juga Tuhan telah menuliskan jalan takdirnya seperti ini agar saya senantiasa sadar dan belajar dari kehidupan. Tuhan sangat menyayangi saya dengan caranya, dia mengingatkan saya dengan teguran agar saya jadi lebih baik. fainnama’al ‘usri yusro.. innama’al ‘usri yusro…”(sesungguhnya bersama dengan kesulitan, ada kemudahan.. bersama dengan kesulitan, ada kemudahan.. (Al-Insyirah : 6-7)… (my_fandora,2010).

Sabtu, 06 November 2010

Still Pray for Indonesia

Angka 26 menjadi angka yang dikeramatkan oleh sebagian orang. Hal ini menyusul bencana alam yang mengahantam Indonesia. Kisah kelam Bencana Tsunami yang menimpa Indonesia di akhir penghujung 2004 telah mengoyak hati seluruh bangsa Indonesia. Kisah suram enam tahun silam kini terulang lagi, tanggal 26 Oktober 2010 tsunami kembali menerjang negeri ini. Tak hanya gelombang tsunami yang melukai negeri ini tapi Letusan Gunung Merapi juga menjadikan negeri ini kembali bersedih. Banyak korban jiwa meninggal karena kejadian ini.
Ada apa dengan Negeriku??? Kau masih saja bersedih wahai Ibu Pertiwi. Tetes air mata tak henti berlinang membasahi negeri ini. Tak surut gelombang cobaan yang menimpa negeri ini. Apa mungkin dosa yang kita tanggung terlalu banyak, sampai Tuhan tak berhenti memberikan kita teguran.
Cobaan dan bencana ini sebenarnya sudah digariskan oleh Allah SWT. Sudah ditakdirkan sebelum Allah SWT menciptakan alam semesta dan seisinya. Kita hanya manusia yang hanya bisa berusaha dan berdoa, hanya itu yang dapat kita lakukan sebagai umat manusia yang sangat lemah. Pasti ada makna dibalik segala cobaan yang menerpa negeri kita ini.
Sebenarnya cobaan dan bencana datang kepada setiap hamba Allah SWT, Allah SWT mencintai umatnya melebihi yang umat manusia sangka. Sebagaimana sabda baginda rasul, ”Idza ahabba allahu ‘abdan ibtalahu.” (jika Allah mencintai seorang hamba, maka dia akan mengujinya). Bencana yang dialami umat manusia lebih berupa ujian dan teguran, dua hal ini yang akan diberikan Allah kepada umat yang dicintainya. Allah SWT tidak akan memberikan Adzab kepada umatnya. Bencana Allah SWT yang berupa adzab telah ditarik semenjak diutusnya Nabi Muhammad SAW. Inilah keistimewaan umat Nabi Muhammad SAW.
Ujian dan teguran, bencana yang dialami negeri kita ini lebih kepada bentuk ujian dari Allah SWT. Bangsa Indonesia sebenarnya adalah sebuah bangsa yang sangat besar. Bangsa yang memiliki kekayaan melebihi bangsa-bangsa lain. Bangsa yang sangat komplek dengan kekayaan alam, budaya dan keseniannya. Ujian dari Allah SWT tak ubahnya seperti ujian kenaikan kelas pada waktu jaman kita sekolah dulu. Ujian yang akan membawa kita naik kelas kepada tingkatan yang lebih tinggi lagi. Bangsa Indonesia ini sedang diuji, diuji untuk menjadi bangsa yang lebih besar lagi. Mungkin banyak orang mempertanyakan mengapa ujian bangsa ini berupa bencana yang berkepanjangan. “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya… “ (al-Baqarah: 2/286). Yakinlah pada ayat diatas bahwa bangsa ini masih mampu menerima bentuk cobaan ini. “….Karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikkan yang banyak padanya.” (An-Nissa:19). Kita bangsa yang kuat, suatu saat kita akan menjadi bangsa yang hebat. Tidak mungkin kita tahu kepintaran seorang anak tanpa memberinya sebuah ujian. Begitu pula dengan bangsa ini. “...Kami angkat derajat orang yang Kami kehendaki, dan diatas setiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi yang Maha Mengetahui.”(Surat Yusuf: 76). Allah mengangkat derajat seseorang dengan caranya, ujian ini menjadi cara Allah untuk mengangkat derajat bangsa ini.
Kita hanyalah manusia, mahluk yang lemah. Kita harus senantiasa bersabar dan ikhlas dalam menerima cobaan ini. Yakinlah ada sebuah makna dari cobaan yang menimpa kita. “fainnama’al ‘usri yusro.. innama’al ‘usri yusro…”(sesungguhnya bersama dengan kesulitan, ada kemudahan.. bersama dengan kesulitan, ada kemudahan.. (Al-Insyirah : 6-7). Itulah yang dijanjikan Allah SWT kepada kita, setelah kesulitan yang kita alami pasti datang kemudahan bagi kita. Tetaplah bersabar dan ikhlas Saudaraku yang tertimpa musibah. Still Pray for Indonesia. (my_fandora, 2010)

Minggu, 31 Oktober 2010

Saya Pengen Seperti Beliau

Saya teringat sosok yang sangat hebat, Beliau memberikan inspirasi hidup yang sangat berarti buat saya. Seorang teknokrat yang sangat disegani di dunia, seorang BJ Habibie. Bukan karena dia seorang jenius yang menjadikan saya sangat memuja dirinya, bukan karena dirinya mantan presiden RI yang membuat saya sangat mengagumi beliau, kehidupannya sebagai manusia biasa yang membuat saya tergila-gila pada sosok yang satu ini. Saya kurang tahu track record seorang BJ Habibie dalam perjalanan karirnya di bidang teknologi, namun di sisi lain beliau seorang suami dan bapak bagi keluarganya. Seorang BJ Habibie sangat mencintai keluarganya, cara beliau mencintai keluarganya yang menjadikan saya tetap menjaga dan tak takut untuk bermimpi. Saya pernah menonton beliau menjadi bintang tamu di sebuah acara talk show yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta. Di acara tersebut beliau dengan bangga dan penuh kebahagiaan menceritakan tentang kehidupan keluarganya. Semangatnya begitu menggelora saat berbagi kisah, apalagi saat dia bercerita tentang istri yang sangat dicintainya. Hasri Ainun Habibie yang dengan setia menemani seorang BJ Habibie. Perjalanan yang panjang telah diarungi bersama oleh mereka berdua. Berbagai macam halangan dan rintangan yang membentang ditempuh bersama. BJ Habibie sungguh sangat bangga mempunyai istri Hasri Ainun Habibie, dia mengatakan bahwa keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya tidak akan mungkin di dapatnya tanpa ada dukungan dari istrinya yang tercinta. Ada pernyataan dari seorang BJ Habibie yang masih membekas dalam ingatan saya, pernyataan beliau sungguh memberikan perubahan besar dalam diri saya. Beliau mengatakan “Dibelakang seorang lelaki hebat pastilah berdiri seorang wanita hebat pula”, kata-kata ini ditujukan beliau kepada istrinya yang setia menemani beliau dalam menapaki kehidupannya. Jadi beliau menganggap wanita hebat yang telah menjadi istrinya inilah yang menjadikan beliau menjadi seorang lelaki hebat. Kehebatan seorang lelaki ditentukan oleh siapa wanita yang mendampinginya, seorang wonder woman yang mampu bertahan dan berjuang menghadapi setiap permasalahan dalam kehidupannya. Cinta yang begitu besar diberikan seorang BJ Habibie kepada istrinya, seorang istri yang setia menemani beliau di saat-saat sulit dalam kehidupannya. Seorang istri yang memberikan senyuman terindah di saat berbagai masalah datang menghimpit beliau. Seorang istri yang menenangkan beliau di saat hatinya terasa gundah, seorang istri yang menopang dengan sekuat tenaga di saat beliau jatuh. Waktu demi waktu dilewati bersama, sampai pada akhirnya ajal memisahkan mereka berdua. Empat puluh delapan tahun sepuluh hari mereka tak pernah sekalipun terpisahkan, sungguh perjalanan kisah cinta yang begitu panjang. Melalui kisah hidup bersama dengan saling mengerti dan saling memahami. Saling memberikan yang terbaik kepada pasangannya. BJ Habibie sungguh sangat kehilangan sosok yang dicintainya selama berpuluh-puluh tahun yang lalu, sosok yang dikenalnya sejak beliau umur belasan tahun. Separuh dari jiwa beliau hilang, separuh dari hati beliau telah pergi, separuh dari nafas beliau telah lenyap, namun hati beliau masih tetap utuh, masih tetap ada seorang Hasri Ainun Habibie di dalamnya. BJ Habibie pernah bekata “Saya sangat bersyukur mendapatkan Hasri Ainun Habibie sebagai istri saya”. Saya sungguh tak menyangka masih ada kisah cinta yang seperti ini, kisah cinta yang saya kira cuma ada di dalam dongeng saja. Mungkin tidak ada yang namanya cinta abadi di dunia ini, yang ada hanya cinta sampai ajal menjemput. Sungguh menjadi anugerah paling indah ketika kita mencintai dan dicintai orang sampai maut memisahkan. Sungguh sangat beruntung ketika kita hanya mempunyai satu cinta yang kita cintai secara luar biasa sampai akhir hayat kita. Cintailah cintamu sampai cinta tak mampu lagi tuk dicintai…(my vandora, 2010)